JAVASATU.COM-MALANG- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang serius menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Anggaran Rp 3 miliar akan disiapkan guna menekan dan memberantas wabah penyakit yang menular pada kebanyakan hewan ternak sapi tersebut.

Wakil Bupati Malang, H Didik Gatot Subroto mengatakan, anggaran itu diambilkan dari Belanja Tidak Terduga (BTT). Untuk disinfektan dan pemberian vaksin bagi hewan ternak.
“Nanti akan kita beri vaksin, kita masih menunggu vaksinnya dari pusat,” ucap Didik, Jumat (10/6/2022).
Didik menjelaskan, selain BTT, penanganan PMK juga akan didukung dengan Dana Desa (DD), atau dapat diambilkan dari anggaran penanganan Covid-19.
“Sebagian dana untuk Covid-19 bisa dialihkan untuk PMK karena ini sifatnya emergensi, atau DD, tapi hanya desa yang terdampak saja menggunakan DD, seperti Pujon, Ngantang, dan Kasembon yang populasi sapi di sana cukup tinggi,” jelasnya.
Dia juga menyebut, bantuan tidak hanya vaksin, namun kebutuhan para peternak juga harus diperhatikan, wujudnya akan diberikan sembako.
“Yang sapinya sehat ya tidak dapat (bantuan). Minggu depan kemungkinan sudah akan kami eksekusi,” tegasnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang Sodiqul Amin mengatakan, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) yang wilayahnya terdapat ternak yang terpapar PMK, supaya bisa mengupayakan penanganan PMK melalui Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (DD/ADD).
“Dalam waktu dekat akan kita koordinasikan dengan Pemdes untuk membantu peternak dengan mengalokasikan DD ADD yang dimungkinkan untuk bisa membantu peternak. Tapi harus ada payung hukumnya, dan pastikan validitas datanya,” terangnya.
Sementara itu, di sisi lain, Kepala Bidang (Kabid) DPKH Kabupaten Malang, drh. Woro Hamrukmi mengatakan, anggaran tersebut rencananya akan digunakan untuk membeli obat-obatan, vitamin dan beberapa keperluan lain dalam penanganan PMK.
“Ya banyak. Ada obat-obatan, penyemprotan disinfektan untuk pasar hewan, operasional penyekatan wilayah. Termasuk sosialisasi dan baner-baner itu,” tukasnya.
Sebagai tambahan informasi, berdasarkan catatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang saat ini ada 4.677 ekor sapi yang terpapar wabah PMK. (Agb/Nuh)