Javasatu,Gresik- Pasca melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 33 pekerjanya, ratusan warga yang tergabung dalam Paguyuban Manyar Bersatu (PMB) melakukan unjuk rasa di PT Angkasa Raya Steel di Kawasan Industri Maspion (KIM) Gresik, Senin (4/1/2021).
Mereka menganggap bahwa PHK yang dilakukan PT Angkasa Raya Steel tersebut sepihak. Dan meminta agar para pekerja yang di PHK bisa kembali bekerja karena mereka merupakan warga Manyar.
“Kita datang untuk memperjuangkan nasib warga manyar, termasuk mempekerjakan kembali warga yang diputus kontrak secara sepihak ini harus dipekerjakan kembali,” ujar Rofiq.
Menurut Ketua PMB, Rofiq, perusahaan PT Angkasa Raya Steel dianjurkan menyerap tenaga kerja di sekitar kawasan perusahaan tersebut berada, yakni di kawasan Manyar Komplek.
Mediasi Antara Warga Dengan PT Angkasa Raya Steel Temui Jalan Buntu
Usai unjuk rasa, kedua belah pihak, yakni PMB dengan PT Angkasa Raya Steel bermediasi di Kantor Kecamatan Manyar untuk mengambil jalan tengah terkait dengan peristiwa PHK tersebut.
PT Angkasa Raya Steel menyatakan bahwa telah memberi tawaran tali asih kepada 33 pekerja tersebut, namun ditolak. Sementara kondisi perusahaan saat ini sedang sepi sehingga tidak bisa membawa karyawan ke dalam perusahaan lagi.
“Kami tidak mau membawa karyawan lagi ke perusahaan. Perusahaan lagi sepi. Kemarin, sudah ditawarkan tali asih, tapi ditolak. Kami tidak bisa mengambil putusan lagi,” terang Hendrik, perwakilan PT Angkasa Raya Steel.
Karena pihak PT Angkasa Raya Steel menemui jalan buntu dan pertemuan berjalan alot, mediasi tersebut akhirnya ditunda dan akan dilanjutkan pada Rabu (6/1/2021) mendatang. (Bas/Krs)
Comments 7