JAVASATU.COM- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah menggarap revitalisasi besar-besaran di Alun-Alun Merdeka, ikon ruang publik di jantung Kota Malang. Dalam proyek ini, Pemkot menekankan konsep ramah lingkungan sebagai arah utama pembenahan taman bersejarah tersebut.

Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang, mengatakan bahwa revitalisasi kali ini tidak hanya berorientasi pada estetika, tetapi juga pada fungsi ekologis dan keberlanjutan lingkungan.
“Fokus kami bukan hanya mempercantik taman, tapi memastikan semua elemen di Alun-Alun Merdeka tetap ramah lingkungan, aman, dan berkelanjutan,” ujarnya, Senin (20/10/2025).
Perbaikan yang dilakukan meliputi pembenahan area playground, penataan air mancur, dan perawatan pohon-pohon besar agar tetap rindang namun aman.
Salah satu inovasi ramah lingkungan yang diterapkan adalah perubahan desain air mancur menjadi tipe datar (dry fountain) tanpa kolam terbuka, sehingga lebih hemat air dan aman untuk anak-anak.
“Konsep dry fountain ini bukan hanya aman, tapi juga efisien. Airnya bisa didaur ulang melalui sistem bawah tanah, jadi tidak boros,” jelas Raymond.
Selain itu, paving di sekitar taman akan diratakan dengan material yang ramah air (permeable paving) agar air hujan bisa meresap ke tanah, mengurangi genangan dan mendukung resapan alami.
Sementara itu, penerangan di sekitar taman tetap mempertahankan lampu klasik khas Alun-Alun Merdeka, namun dengan pembaruan sistem ke lampu LED hemat energi. Upaya ini dilakukan agar suasana malam tetap cantik tanpa menguras daya listrik berlebihan.
“Kami tidak ingin mengubah karakter Alun-Alun, tapi ingin menjadikannya lebih hijau dan efisien energi,” tambahnya.
Untuk elemen vegetasi, DLH Kota Malang menegaskan tidak akan ada penebangan besar-besaran. Pemeliharaan dilakukan dengan pemangkasan ringan dan perawatan pohon tua agar tidak membahayakan pengunjung.
Meski pengerjaan sudah berjalan, proyek revitalisasi ini diperkirakan selesai pada Januari 2026 karena pendanaannya berasal dari bantuan khusus yang membutuhkan waktu administrasi tambahan.
“Tidak harus selesai akhir tahun. Yang penting hasilnya berkualitas dan memberi manfaat jangka panjang,” tegas Raymond.
Dengan konsep ramah lingkungan ini, Alun-Alun Merdeka Malang diharapkan menjadi ruang terbuka hijau modern yang tetap mempertahankan nilai sejarah dan sosialnya. (arf)