JAVASATU.COM- Ketua Dewan Kebudayaan Gresik (DKG) terpilih, Irfan Akbar Prawiro, menegaskan akan membawa arah baru bagi penguatan kebudayaan di Gresik dengan menyeimbangkan antara pendekatan struktural dan kultural.
Hal itu disampaikan usai dirinya ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua Umum DKG periode 2025-2028, dalam Musyawarah Daerah (Musda) VI DKG di Aula Putri Mijil, Pendopo Kabupaten Gresik, Sabtu (8/11/2025).

Irfan menyatakan, DKG ke depan tidak hanya menjadi wadah pelestarian budaya, tetapi juga mitra strategis pemerintah dalam merancang kebijakan kebudayaan yang berpihak pada seniman dan komunitas lokal.
“Kami ingin DKG menjadi penyeimbang antara aspek struktural dan kultural. Sinergi dengan pemerintah tetap penting, tapi ruh kebudayaan harus tetap jadi dasar gerak kami,” ujar Irfan.
Ia menambahkan, fokus awal kepengurusannya adalah penguatan kelembagaan dan revitalisasi program kebudayaan di tingkat sanggar, komunitas, dan desa. Termasuk memperkuat kolaborasi dengan sekolah, pesantren, dan komunitas kreatif agar kebudayaan Gresik tidak kehilangan akar tradisinya di tengah arus modernisasi.
“Kami akan bergerak cepat membenahi struktur internal, menyelesaikan program yang tertunda, dan memperluas kerja sama lintas sektor. Semua ini untuk memastikan budaya Gresik tetap hidup dan relevan,” tegasnya.
Dalam Musda tersebut, Irfan terpilih secara aklamasi setelah calon lain, Muhammad Lutfi, menyatakan tidak bersedia dicalonkan. Pemilihan dipimpin oleh Lukmanul Hakim dan Ali Murtadho, serta dihadiri 20 peserta utusan dari sanggar, komunitas, dan lembaga budaya se-Kabupaten Gresik.
Sebagai bentuk komitmen awal, Irfan juga berjanji akan membuka ruang seluas-luasnya bagi kritik dan partisipasi dari komunitas budaya. Ia menilai transparansi dan kebersamaan adalah kunci agar DKG bisa menjadi organisasi yang solid dan adaptif.
“DKG harus jadi rumah bersama bagi pelaku budaya. Kritik dan masukan itu penting, karena dari situlah kita tumbuh,” ucapnya.
Di akhir sambutannya, Irfan mengajak seluruh peserta Musda untuk bersama menjaga warisan budaya dan menghormati jasa para pendahulu.
“Kita akan lanjutkan perjuangan para sesepuh, seniman, dan budayawan yang telah lebih dulu berkontribusi bagi kebudayaan Gresik,” pungkasnya. (bas/arf)