JAVASATU.COM- Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim), Emil Elestianto Dardak, mendorong Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Jawa Timur untuk memperkuat sinergi dalam perencanaan tata ruang. Emil menegaskan bahwa kebutuhan hunian yang terus naik tidak boleh menggeser fungsi lahan pangan yang menjadi penopang produksi nasional.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri APERSI Golf Tournament, turnamen golf perdana yang digelar APERSI Korwil Malang dalam rangka HUT ke-27 di Araya Golf, Malang, Sabtu pagi (22/11/2025).
Emil menjelaskan bahwa pemetaan kebutuhan perumahan, ketersediaan lahan, hingga data stok rumah harus terintegrasi dengan rencana tata ruang daerah. Ia menekankan bahwa penetapan Lahan Sawah Dilindungi (LSD) wajib dilakukan secara ketat.
“Jawa Timur adalah tulang punggung pangan nasional. Lahan-lahan ini tidak bisa dibuka secara gegabah. Tapi kebutuhan rumah juga besar. Karena itu koordinasi antara pemerintah daerah, ATR/BPN, dan pengembang harus makin intensif,” ujar Emil.
Selain tata ruang, Emil juga menyoroti percepatan penyerapan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang kini menjadi fokus pemerintah pusat. Kuota nasional FLPP meningkat signifikan dari 225 ribu menjadi 350 ribu unit.
“Dalam hitungan bulan, 60 persen dari kuotanya sudah terbangun. Menteri Perumahan turun langsung ke Jawa Timur untuk memastikan percepatan perizinan dan mengurai kendala teknis,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa kemampuan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mengakses hunian sangat bergantung pada kelancaran program tersebut.
Di sisi pengembang, Ketua APERSI PD Jatim, Makhrus Sholeh, menyebut bahwa penguatan tata ruang menjadi kebutuhan mendesak karena pengembang masih menghadapi empat tantangan utama: pembebasan lahan, birokrasi perizinan, regulasi LSD, dan kepastian pembiayaan.
“Tantangan lahan luar biasa. Lalu ada perizinan dan aturan LSD yang ketat. Dari sisi pembiayaan, skema KPP kini membantu, dari yang dulu KUR hanya 500 juta, sekarang bisa sampai 5 miliar,” kata Makhrus.
Makhrus juga menilai Kabupaten Malang sebagai salah satu daerah dengan perizinan paling responsif di Jawa Timur.
Sekda Kabupaten Malang, Budiar Anwar, menegaskan pemerintah daerah siap mendukung penuh investasi perumahan.
“Kontribusi APERSI luar biasa. Kami siap mengawal urusan tata ruang hingga perizinan, sekaligus mendukung target nasional pembangunan 3 juta rumah,” ujarnya.
Tambahan informasi, APERSI Golf Tournament menjadi ruang konsolidasi pengembang untuk memperkuat koordinasi dan menyiapkan strategi menghadapi tantangan perumahan ke depan, terutama terkait penataan ruang dan keberlanjutan lahan pangan di Jawa Timur. (dop/arf)