JAVASATU.COM- Menteri Pertahanan (menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menegaskan bahwa penguatan pertahanan menjadi pilar utama menjaga kedaulatan sekaligus memastikan stabilitas nasional. Hal itu disampaikan usai Rapat Kerja tertutup bersama Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2025).

Menhan Sjafrie mengatakan pertahanan negara harus menjadi prioritas karena berdampak langsung pada keamanan nasional dan iklim pembangunan.
“Pertahanan negara adalah hal yang mutlak untuk menjaga kedaulatan NKRI serta menjaga stabilitas nasional dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi pemerintah,” ujarnya.
Ia menyebut pembangunan kekuatan TNI akan terus dimaksimalkan, mulai dari peningkatan pengamanan masyarakat, dukungan kepada pemerintah daerah, hingga perlindungan industri strategis yang menjadi aset vital negara. Penguatan matra darat, laut, dan udara disebut sebagai agenda mendesak.
Menhan juga mengungkapkan bahwa Presiden telah memberikan arahan terkait penyiapan pasukan pemeliharaan perdamaian untuk Gaza di bawah mandat resmi PBB.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menambahkan bahwa penyusunan struktur pasukan tengah dimatangkan. Nantinya, pasukan pemeliharaan perdamaian Indonesia akan dipimpin seorang perwira bintang tiga.
“Di bawahnya ada tiga brigade komposit, terdiri dari satu batalyon kesehatan, satu batalyon zeni konstruksi, batalyon bantuan, dan satuan bantuan mekanis,” jelasnya.
Selain pasukan darat, TNI juga menyiapkan dukungan unsur udara dan laut. “Kita siapkan helikopter, pesawat C-130 Hercules, dan dua kapal rumah sakit dari TNI AL,” sambung Panglima TNI.
Penguatan pertahanan ini, lanjutnya, bukan hanya untuk menjaga keamanan dalam negeri melainkan juga memperkuat posisi Indonesia sebagai kontributor penting dalam misi perdamaian global.
Upaya tersebut menunjukkan komitmen Indonesia membangun sistem pertahanan yang adaptif, responsif, dan siap menjawab dinamika regional maupun global. (arf)