JAVASATU.COM- National University of Singapore (NUS) menggelar NUS Innovation Forum (NIF) pertama di Indonesia pada Kamis (4/12/2025) di Jakarta, menghadirkan para pemimpin universitas dan praktisi industri untuk membahas masa depan pendidikan tinggi di era kecerdasan buatan (AI).
Forum ini mengusung tema “Navigating the Age of AI” dan dihadiri ratusan alumni, akademisi, serta pakar industri.

Presiden NUS, Profesor Tan Eng Chye, menekankan pentingnya universitas beradaptasi dengan disrupsi AI.
“Saat AI mengubah cara pengetahuan diciptakan, diakses, dan diterapkan, universitas harus menghadapi pertanyaan tentang relevansi mereka, termasuk bentuk, nilai, dan tujuan pendidikan tinggi,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Panel rektor bertajuk “Peran Universitas dalam AI, Inovasi dan Pertumbuhan Ekonomi” menampilkan Profesor Hamdi Muluk (Universitas Indonesia), Dr. Danang Sri Hadmoko (UGM), Profesor Lavi Rizki Zuhal (ITB), dan Presiden NUS. Diskusi yang dimoderatori Profesor Simon Chesterman (NUS) membahas strategi universitas menghadapi disrupsi teknologi, penguatan kurikulum, dan pembelajaran kolaboratif dengan AI.
Profesor Tan menyoroti terobosan DeepMind dalam pemodelan protein yang dapat memprediksi lebih dari 200 juta protein, menegaskan perlunya universitas menyesuaikan diri.
Ia juga memperingatkan risiko penggunaan AI di kalangan mahasiswa, termasuk cognitive offloading, never-skilling, mis-skilling, dan de-skilling, yang dapat mengurangi keterampilan berpikir kritis.
Dari sisi universitas Indonesia, ITB memperbarui kurikulum agar mahasiswa siap bekerja dengan sistem AI, sementara UGM menggabungkan riset lintas disiplin untuk memastikan AI relevan secara sosial dan teknis.
Profesor Muluk menekankan perlunya penguatan ketahanan manusia melalui komunitas kampus dan kesehatan mental di tengah dominasi AI.

Selain pendidikan, forum membahas bisnis dan inovasi. Panel “Building Impactful Start-ups in an Uncertain World in the Age of AI” menghadirkan pendiri startup di bidang bioteknologi, media teknologi, dan Internet of Things, termasuk Adi Reza Nugroho (MYCL), David Setiawan Suwarto (SCM, Sinemart, MOJI), dan Pang Xue Kai (ForU AI). Diskusi menyoroti strategi membangun perusahaan tangguh, memanfaatkan AI untuk kreativitas, dan membangun kepercayaan pengguna.
NUS Enterprise juga menyoroti ekspansi jaringan BLOCK71 ke 11 kota, termasuk Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, untuk menghubungkan founder dengan mentor, investor, dan pasar internasional.
NIF Jakarta menjadi momentum kolaborasi antara universitas, industri, dan alumni, serta membuka peluang inovasi yang berdampak bagi pendidikan tinggi di Indonesia dan Asia Tenggara.
Forum ini merupakan edisi ketujuh NIF sejak peluncuran pada 2024, sebelumnya berlangsung di Manila, San Francisco, Suzhou, Beijing, Shanghai, dan Tokyo, dengan fokus bagaimana inovasi mendorong kemajuan ekonomi dan sosial lintas wilayah. (saf)