JAVASATU.COM- Di balik citranya yang tegas dan suara baritonnya yang menggelegar, Aiman Witjaksono menyimpan sisi melankolis saat bicara soal ketimpangan sosial di Indonesia. Wajahnya berubah sendu saat Deddy Corbuzier menanyakan masa kecilnya.
Lahir dari keluarga yang ayahnya bekerja di Kompas Gramedia, Aiman sebenarnya hidup berkecukupan. Namun, sang ayah bersikeras menyekolahkannya di SD Negeri di kawasan Ciputat, yang saat itu masih masuk Kabupaten Tangerang, agar Aiman mengerti realitas bangsanya.
“Supaya kamu tahu kondisi negara ini,” ucap Aiman menirukan alasan ayahnya.

Air Berasa Besi
Pelajaran itu meresap dalam. Aiman mengenang momen bermain ke rumah teman SD-nya yang hidup pas-pasan. Saat disuguhi air minum, Aiman kecil enggan meminumnya karena rasanya aneh.
“Rasanya enggak enak. Ternyata setelah gua tahu sekarang, itu besi semua, Man. Itu air ledeng mengandung besi,” kenangnya pilu.
Ia membayangkan bagaimana temannya meminum air tidak layak itu sejak bayi hingga dewasa, sebuah potret kemiskinan struktural yang merusak kesehatan generasi miskin secara perlahan.
Kemiskinan Dulu vs Sekarang
Aiman melihat ada pergeseran pola kemiskinan yang mengerikan. Dulu, meski orang hidup susah, ketahanan keluarga masih kuat.
“Dulu susah tapi kita cenderung rukun di keluarga,” katanya.
Sekarang, kemiskinan seringkali berpaket dengan kehancuran rumah tangga (broken home), yang diperparah dengan gempuran teknologi. Aiman miris melihat anak-anak balita dari keluarga prasejahtera yang “diasuh” oleh gawai (gadget) agar diam.
“Anak penarik ojol… pakai tab (tablet) anak kecil umur 4 tahun,” ujarnya.
Fenomena ini, ditambah dengan konsumsi minuman manis kemasan (sugary drinks) yang murah dan merajalela di warung-warung, menjadi bom waktu bagi Indonesia. “Minum setiap hari, selesai kau. Bahaya banget,” Aiman memperingatkan ancaman penyakit metabolik yang mengintai kelas bawah.
Masa Depan Indonesia
Menutup perbincangan, Aiman menitipkan pesan bahwa kunci perbaikan Indonesia 10 tahun ke depan hanya ada pada dua hal: Pendidikan dan Pemberantasan Korupsi.
Baginya, jika korupsi bisa ditekan, anggaran negara bisa dialokasikan untuk memperbaiki gizi dan pendidikan anak-anak yang kini terancam oleh “air besi” dan “minuman manis” tersebut. “Pendidikan dan pemberantasan korupsi. Mau berubah? Itu dua yang harus dirubah,” pungkasnya. (Jup)
Sumber: Diolah dari kanal YouTube Deddy Corbuzier (Tayang: 3 Desember 2025)