JAVASATU.COM- Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Blitar masa khidmat 2025–2029 resmi dilantik di Pendopo Ronggo Hadinegoro, Sabtu (6/12/2025). Prosesi pelantikan dipimpin Korwil GP Ansor M. Bisri dan menetapkan Imam Maliki sebagai ketua baru.

Dalam sambutannya, Bisri menegaskan bahwa kedekatan dengan masyarakat harus menjadi orientasi utama Ansor. Menurutnya, pengurus boleh menjalin hubungan baik dengan kepala daerah maupun aparat keamanan, namun tetap wajib berpihak pada rakyat.
“Dekat dengan Bupati, Kapolres, atau pimpinan daerah itu baik. Tapi Ansor harus lebih dekat dengan rakyat. Perjuangkan kepentingan masyarakat tanpa pandang bulu. Itulah jati diri Ansor,” ujar Bisri di hadapan jajaran pengurus.
Pelantikan turut dihadiri sejumlah tokoh daerah dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Blitar.
Pada kesempatan itu, Imam Maliki menyampaikan apresiasi atas fasilitas pelantikan, termasuk hibah satu unit kendaraan operasional dari DPRD Jawa Timur.
“Alhamdulillah, ini momen luar biasa. Hibah mobil operasional dan dukungan Pemkab Blitar akan kami manfaatkan untuk memperkuat kerja-kerja Ansor dan Banser di seluruh wilayah,” kata Imam.
Imam menegaskan bahwa arah GP Ansor ke depan adalah memperluas manfaat hingga level desa dan ranting.
Ia menekankan bahwa perjuangan Ansor berada di akar rumput sehingga pengurus wajib hadir langsung di tengah masyarakat.
“Sesuai amanah pimpinan, boleh dekat dengan Kapolres atau Bupati, tapi jangan sampai jauh dari masyarakat bawah. Itu prinsip yang akan kami jalankan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan para pemangku kebijakan seperti Bupati, Kapolres, Dandim, hingga Kejaksaan guna memastikan aspirasi generasi muda bisa tersalurkan secara efektif.
Terkait dinamika yang terjadi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Imam menegaskan bahwa GP Ansor Kabupaten Blitar memilih tetap fokus pada kerja sosial dan pelayanan publik.
“Kita punya wilayah khidmah masing-masing. InsyaAllah Ansor dan Banser di Blitar akan terus sibuk untuk masyarakat,” ujarnya. (ich/nuh)