JAVASATU.COM- Polres Malang menerapkan sistem reward and punishment secara tegas guna mencetak personel yang profesional sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Langkah ini dinilai penting seiring peran Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga kondusivitas dan stabilitas nasional.

Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan kebijakan tersebut merupakan bagian dari inovasi pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Polres Malang, sesuai arahan Kapolri.
“Kami serius meningkatkan profesionalitas anggota melalui berbagai upaya, termasuk pelatihan fisik dan nonfisik dengan narasumber dari internal dan eksternal,” kata Ujung usai memimpin apel di Mapolres Malang, Kepanjen, Senin (15/7/2019).
Ujung menjelaskan, anggota yang berprestasi di bidang operasional maupun non-operasional diberi penghargaan, bahkan hingga liburan ke Bali bersama keluarga, yang difasilitasi secara pribadi olehnya.
Namun sebaliknya, anggota yang melanggar disiplin tak luput dari sanksi. Mereka diwajibkan mengenakan rompi dan helm khusus saat apel dan berdiri terpisah dari barisan utama.
“Ini sebagai bentuk sanksi yang memberi efek jera dan peringatan bagi yang lain agar tetap disiplin,” tegas Ujung.
Ia menegaskan pendekatan reward and punishment merupakan bagian dari program 77 Unggul Polres Malang, sejalan dengan visi nasional untuk menciptakan institusi Polri yang semakin profesional dan dipercaya masyarakat. (Had/Js)