JAVASATU.COM-MALANG- Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) Malang memanfaatkan momen peringatan Tahun Baru Imlek 2025 dengan menguatkan toleransi beragam agama yang ada di Malang Raya.
Tiap perwakilan agama menyuguhkan penampilan-penampilan apik secara bergantian dengan harapan saling mengenal setiap perbedaan yang bisa saling melengkapi.
Sekjen FKAUB Kota Malang, Pdt David Tobing menganggap kegiatan kolaborasi antar agama ini mulai jarang terlihat. Maka, ia ingin menginisiasinya agar bisa digalakkan lagi.
“Agar gaung dari kebersamaan lintas agama itu bisa terwujud. Bukan cuma di Kota Malang, tetapi di daerah-daerah lain,” ujar Pdt David.
Momen meriah yang dilaksanakan pada Kamis (30/01/2025) ini bertepatan dengan nuansa Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang dilaksanakan di Lower Ground Hall Malang Town Square (MATOS).
“FKAUB Malang dengan MATOS ini punya satu kesamaan, ingin mewujudkan toleransi kota yang moderasi dan juga kerukunan antar umat beragama,” ia melanjutkan.
Memang, terkait dengan Tahun Baru Imlek 2025, Rahayu Sasmita selaku Marcom Manager MATOS mengangkat tema “The Wise Of Wooden Snake” yang berlangsung selama beberapa hari. Salah satu agendanya adalah terselenggaranya kegiatan FKAUB Malang.
“Kami dengan FKAUB ini sudah seperti saudara. Karena kita sudah membuat acara yang kedua kalinya,” Sasmita menambahkan.
Pertunjukan yang disajikan diantaranya adalah tarian sufi dan hadrah dari Islam, agama Hindu dan Katolik dan penghayat kepercayaan menyuguhkan tari-tarian. Paduan suara dari Kristen. Serta penampilan barongsai dan wushu dari Konghucu.
FKAUB yang telah terbentuk sejak 1998 lalu memang berkomitmen mengumpulkan keberagaman serta perbedaan tiap agama agar bisa membangun bersama. Dimulai dsri gerakan di tingkat grassroot. (Jup)