JAVASATU.COM-GRESIK- Luapan Sungai Bengawan Solo yang disebabkan oleh intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir, telah merendam sekitar 150 rumah di Dusun Kalingapuri, Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. Kejadian ini sudah berlangsung hampir sepuluh hari, menyebabkan warga terpaksa menghadapi kondisi sulit, termasuk kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari.

Kepala Desa Pangkahkulon, Ahmad Fauron, didampingi perangkat desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), mengunjungi lokasi luapan pada Rabu (18/12/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Fauron menyampaikan rasa keprihatinannya atas kondisi yang dialami warga Dusun Kalingapuri.
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah desa berusaha meringankan beban masyarakat dengan membagikan bantuan berupa 10 kg beras dan mie instan per rumah, meski bantuan tersebut dirasa belum sebanding dengan dampak yang ditanggung oleh warga.
“Kami hadir untuk bersilaturahmi dan sedikit meringankan beban warga yang sudah beberapa hari tidak bisa melaut, dengan memberikan bantuan sembako,” ujar Ahmad Fauron.
Ketinggian luapan air yang menggenangi rumah warga bervariasi antara 20 hingga 40 cm, juga merendam sejumlah ruas jalan di Dusun Kalingapuri.
Kepala Dusun Kalingapuri, H. Asikin, mengimbau warga untuk tetap waspada, mengingat cuaca ekstrem yang masih berpotensi menyebabkan luapan sungai lebih besar.
Sementara itu, Anggota BPD Pangkahkulon, Abdullah Hanif, menyampaikan apresiasi atas upaya pemerintah desa dalam membantu warga terdampak.
Namun, ia juga menegaskan pentingnya perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten Gresik, khususnya terkait dengan peninggian tanggul di sepanjang aliran Bengawan Solo.
“Harapan kami, Pemkab Gresik segera melakukan peninggian tanggul, agar banjir seperti ini tidak terus berulang setiap musim hujan,” tutup Abdullah Hanif.
Hingga saat ini, belum ada bantuan yang datang dari Pemerintah Kabupaten Gresik atau BPBD. Warga berharap adanya tindakan nyata untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi setiap tahunnya. (Bas/Saf)