JAVASATU.COM- Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) menegaskan kekuatan solidaritas diaspora melalui perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 yang digelar di CBD Mall Ciledug, Kota Tangerang, Sabtu (13/12/2025). Ribuan warga Gunungkidul di Jabodetabek hadir merayakan momentum kebersamaan yang telah terjaga selama lebih dari lima dekade.

Perayaan HUT ke-55 IKG berlangsung dalam dua rangkaian kegiatan. Pada siang hari, lebih dari 1.000 peserta dari 18 Koordinator Kapanewon dan tujuh Koordinator Wilayah IKG Jabodetabek mengikuti acara budaya dan pameran UMKM. Kegiatan dimeriahkan penampilan campursari Paguyuban Seniman IKG serta puluhan pelaku UMKM yang menampilkan kuliner dan kerajinan khas Gunungkidul.
Sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut, di antaranya Ketua Umum IKG Eddy Sukirman, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, Gubernur Banten Andra Soni beserta istri, serta perwakilan legislatif dan tokoh masyarakat Gunungkidul di perantauan.
Puncak perayaan digelar pada malam hari dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk mengusung lakon Wiroto Parwo (Wirata Parwa).
Ketua Panitia HUT ke-55 IKG, Sulardi, mengatakan lakon tersebut dipilih karena sarat makna filosofis tentang kesetiaan, kesabaran, dan keteguhan dalam menghadapi cobaan hidup.
“Nilai-nilai itu relevan dengan perjalanan diaspora Gunungkidul yang berjuang di perantauan namun tetap memegang jati diri dan kebersamaan,” ujar Sulardi, yang juga Ketua 2 IKG.
Ketua Umum IKG Eddy Sukirman menyampaikan bahwa HUT ke-55 menjadi momen terakhirnya memberikan sambutan sebagai ketua umum setelah 15 tahun memimpin organisasi tersebut.
Ia berharap kepemimpinan berikutnya mampu membawa IKG semakin berdaya dan berkontribusi luas.
“Banyak capaian telah diraih, mulai dari pengelolaan sekolah IKG, pembangunan Omah Budaya, hingga pengembangan UMKM. Namun ke depan, tantangan tentu semakin besar,” ujar Eddy.
“Melalui usia ke-55 tahun, IKG diharapkan terus menjadi wadah pemersatu diaspora Gunungkidul untuk saling mendukung, berkontribusi bagi daerah asal, serta menjaga nilai-nilai budaya di tengah kehidupan perantauan,” imbuhnya.
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengapresiasi peran strategis IKG dalam mendukung pembangunan daerah.
Ia menyebut kontribusi nyata IKG, antara lain melalui penyaluran tenaga kerja lulusan SMK Gunungkidul ke berbagai perusahaan.
“Sebanyak 1.300 lulusan SMK Gunungkidul berhasil disalurkan bekerja di Jakarta dan Kendal. Ini bentuk kepedulian diaspora terhadap kampung halaman,” kata Endah.
Selain itu, IKG juga menyalurkan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kepada 6.500 perempuan di Kabupaten Gunungkidul. Endah menegaskan pentingnya menjaga budaya sebagai warisan bangsa, sejalan dengan semangat keistimewaan Yogyakarta.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni turut mengapresiasi kekompakan warga Gunungkidul di perantauan. Menurutnya, solidaritas diaspora menjadi kekuatan sosial yang memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar.
“Kekompakan warga Gunungkidul adalah contoh nyata gotong royong. Mereka sukses di perantauan tanpa melupakan asal-usulnya,” kata Andra Soni.
IKG sendiri telah berdiri sejak 12 Desember 1970 dan kini menaungi lebih dari 1.600 unit organisasi, mulai dari tingkat dusun hingga wilayah. (arf)