JAVASATU.COM- Rencana pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat menjadi sorotan berbagai daerah, termasuk Kabupaten Gresik. Meski nilai potensi pengurangannya diperkirakan mencapai hampir setengah triliun rupiah, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan bahwa belanja pelayanan publik tetap menjadi prioritas utama.

“Harapan kami, pemangkasan anggaran TKD itu bisa dievaluasi kembali. Namun, Pemkab Gresik sudah menyiapkan langkah rasionalisasi belanja. Yang berkaitan langsung dengan masyarakat tetap jadi poin utama,” ujar Bupati Yani usai meresmikan Musala di Kantor Satpol PP Gresik, Rabu (8/10/2025).
Bupati yang akrab disapa Gus Yani itu menjelaskan, sektor infrastruktur dan kesehatan akan tetap dikawal agar masyarakat tidak terdampak secara langsung.
“Infrastruktur akan kami evaluasi mana yang benar-benar bisa mengungkit ekonomi masyarakat. Begitu juga dengan target Universal Health Coverage (UHC) tetap kami kawal agar manfaatnya dirasakan masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan, belanja umum dan kegiatan seremonial akan dievaluasi ulang untuk menyesuaikan kondisi anggaran. Pemkab Gresik juga memastikan pembangunan tetap berjalan, namun dengan pendekatan yang lebih selektif dan berorientasi manfaat.
“Kami pastikan pembangunan yang memberikan dampak luas bagi masyarakat tidak akan terhenti,” katanya.
Selain efisiensi belanja, Pemkab Gresik juga menyiapkan strategi memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi pajak, pengelolaan aset, dan inovasi pelayanan publik. Langkah ini untuk menutup potensi kekurangan akibat penyesuaian TKD.
“Rasionalisasi bukan berarti memangkas hak masyarakat, tetapi memastikan setiap rupiah digunakan untuk program yang berdampak nyata bagi warga Gresik,” pungkas Gus Yani. (bas/arf)