JAVASATU.COM-MALANG- Polres Malang, Polda Jawa Timur, mengungkap 100 kasus dalam sepekan melalui Operasi Pekat Semeru 2025. Operasi yang berlangsung sejak 26 Februari hingga 3 Maret ini bertujuan menekan aktivitas yang mengganggu kenyamanan masyarakat selama Ramadan.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur, menegaskan pihaknya berkomitmen menjaga kondusivitas dengan menindak tegas berbagai bentuk kejahatan.
“Kami tidak ingin ada gangguan selama Ramadan, baik dari aksi premanisme, peredaran miras, perjudian, hingga penyalahgunaan narkoba. Semua kami tindak tegas,” ujar AKP Muchammad Nur dalam konferensi pers di Polres Malang, Senin (3/3/2025).
Rincian Kasus yang Diungkap
Dari total 100 kasus, 12 masuk kategori Target Operasi (TO) dan 88 lainnya Non-Target Operasi (Non-TO).
Dalam kategori TO, polisi menangani empat kasus premanisme dengan empat tersangka, satu kasus prostitusi dengan satu tersangka, serta lima kasus perjudian yang melibatkan sebelas tersangka. Selain itu, ada satu tersangka kepemilikan bahan peledak atau petasan dan satu tersangka kasus narkoba.
Sementara dalam kategori Non-TO, terdapat 16 kasus premanisme dengan 19 tersangka, tiga kasus prostitusi dengan enam tersangka, serta tujuh kasus perjudian dengan satu tersangka, termasuk lima kasus penertiban lokasi perjudian.
Selain itu, polisi mengungkap 62 kasus peredaran minuman keras dengan jumlah tersangka yang sama serta satu kasus narkoba dengan dua tersangka.
Pencegahan dan Patroli Intensif
Tak hanya penindakan, Polres Malang juga mengedepankan pencegahan dan edukasi kepada masyarakat.
“Kami mengajak warga agar tidak terlibat dalam aktivitas yang bisa merugikan diri sendiri dan lingkungan. Ramadan harus menjadi momen untuk meningkatkan ketakwaan,” kata AKP Muchammad Nur.
Selain membongkar berbagai kasus, Polres Malang juga meningkatkan patroli untuk mencegah gangguan lain, seperti sahur on the road (SOTR) dengan sound horeg dan aksi balap liar saat ngabuburit. Dua kegiatan ini kerap menimbulkan keresahan dan bentrokan antarkelompok.
AKP Muchammad Nur menegaskan bahwa operasi ini akan terus dilakukan hingga sepekan ke depan demi menjaga ketertiban selama Ramadan.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Operasi Pekat Semeru akan terus digencarkan untuk menindak berbagai pelanggaran yang berpotensi mengganggu ketertiban masyarakat,” tegasnya. (Agb/Arf)