JAVASATU.COM-BATU- Menjelang hari Raya Iduladha 1445 hijriah, Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melakukan sidak ke lapak-lapak penjualan hewan kurban di beberapa di wilayah kota Batu. Inspenksi mendadak (Sidak) ini untuk memastikan sapi atau kambing yang dijual memang layak untuk di kurbankan pada hari raya Iduladha mendatang.

Aries Agung Paewai mengatakan hewan kurban yang dijual untuk kurban harus sehat dan layak dikonsumsi, Menurutnya, hewan yang masuk kriteria layak kurban harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya hewan tersebut harus sehat, tidak cacat, tidak kurus, dan cukup umur.
“Kambing yang layak kurban harus berusia di atas satu tahun yang ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap. Sementara untuk sapi haryus berusia di atas dua tahun dengan tanda yang sama,” ungkapnya, Rabu (12/06/2024).
Pj Wali kota Batu menghimbau, kepada warga yang akan berkurban di Iduladha untuk membeli sapi atau kambing yang sudah dilakukan cek kesehatan oleh dokter dan dinas pertanian.
Aries menambahkan, hewan kurban yang masuk ke wilayah Kota Batu, baik dari dalam maupun luar kota, harus melalui proses pengecekan yang ketat untuk memastikan tidak ada penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ia berharap bahwa apa yang dibeli atau nanti disebarkan sebagai hewan kurban itu betul-betul sudah terdeteksi dengan baik dan juga tersertifikasi oleh Dinas Pertanian di wilayah setempat, khususnya Kota Batu.
“Hewan yang sudah di cek, harus diberikan label bahwa ini sudah layak dijual, layak dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga nanti betul-betul bahwa apa yang kita harapkan tidak terjadi penyebaran PMK itu bisa kita tahan di wilayah Kota Batu,” jelas Aries.
Aries juga menekankan bahwa proteksi terhadap kesehatan hewan kurban sangat penting, mengingat banyak hewan yang masuk ke Kota Batu berasal dari luar wilayah.
“Saya yakin bahwa yang masuk di Kota Batu bukan hanya dari wilayah Kota Batu saja, juga pasti ada yang masuk dari luar. Nah ini yang kita harapkan bahwa ada proteksi terhadap kesehatan hewan itu sendiri, apakah sudah sesuai dengan standar yang kita tetapkan,” imbuhnya.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu sendiri kini telah bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi untuk memastikan kelayakan hewan kurban.
“Sekarang ini Dinas Pertanian sudah bekerja sama dengan beberapa universitas yang membidangi kesehatan hewan dan pertanian, karena kami punya personel yang sangat terbatas,” kata dia.
Maka dalam kegiatan ini, kata dia, melibatkan beberapa universitas, seperti Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
“Kami berharap masyarakat Kota Batu dapat merayakan Idul Adha dengan tenang, karena hewan kurban yang mereka beli telah memenuhi standar kesehatan dan kelayakan yang ditetapkan pemerintah,” pungkasnya. (Yon/Arf)