JAVASATU.COM- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpussip) Kabupaten Malang terus mendorong penguatan literasi melalui integrasi layanan perpustakaan sekolah. Upaya ini diwujudkan lewat kegiatan Workshop Peningkatan Tata Kelola Perpustakaan Sekolah yang digelar di berbagai wilayah Kabupaten Malang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari aksi perubahan bertajuk “Strategi Integrasi Layanan Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Malang” yang digagas dalam program Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) XI Tahun 2025.
“Workshop ini bertujuan memperkuat kapasitas pengelola perpustakaan sekolah agar mampu mengelola layanan literasi secara profesional, modern, dan terintegrasi,” ujar Cecep Lili, Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Disperpussip Kabupaten Malang, sekaligus fasilitator kegiatan, Minggu (2/11/2025).
Peserta workshop terdiri dari pengelola perpustakaan sekolah SD, SMP, hingga SMA se-Kabupaten Malang. Kegiatan berlangsung di 14 lokasi berbeda dengan menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, praktisi literasi digital, dan pejabat struktural Disperpussip.
Menurut Cecep, masih banyak perpustakaan sekolah di Kabupaten Malang yang belum memiliki tata kelola standar dan belum terakreditasi. Selain itu, data antarperpustakaan belum sepenuhnya terintegrasi dengan sistem digital milik Disperpussip.
“Melalui kegiatan ini, kami dorong integrasi data layanan perpustakaan sekolah agar bisa terhubung dengan perpustakaan daerah. Harapannya, kolaborasi ini mampu memperkuat budaya literasi dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Workshop ini juga diisi dengan praktik langsung validasi data perpustakaan di laman data.perpusnas.go.id, serta pendampingan pengisian instrumen Tingkat Kegemaran Membaca (TKM) dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM).
Ke depan, Disperpussip Kabupaten Malang menargetkan peningkatan jumlah perpustakaan sekolah terakreditasi dan terintegrasi secara digital.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem literasi di Kabupaten Malang agar lebih inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Cecep. (arf)