JAVASATU.COM- Enam awak kapal Tug Boat (TB) Mega 09 yang tenggelam di perairan utara Pulau Tempurung, Banten, berhasil diselamatkan oleh Kapal Negara (KN) Tanjung Datu-301 milik Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI), Minggu (2/2/2025). Selain itu, tongkang Penata Besar yang hanyut juga berhasil dievakuasi.
Berdasarkan informasi Humas Bakamla RI yang diterima redaksi Javasatu.com, operasi penyelamatan dilakukan setelah KN Tanjung Datu-301 menerima laporan dari Vessel Traffic Service (VTS) Merak terkait insiden yang dialami TB Mega 09 dan tongkang Penata Besar.
Menindaklanjuti informasi tersebut, KN Tanjung Datu-301 yang sedang berlayar di perairan Cilegon segera berkoordinasi dengan VTS Merak dan bergerak menuju lokasi kejadian pada pukul 09.20 WIB.
Sekira pukul 10.30 WIB, KN Tanjung Datu-301 tiba di lokasi dan langsung melakukan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR).
Enam awak kapal yang berhasil dievakuasi adalah Ali Usman (Kapten, 34 tahun), Ismail (Jurumudi, 54 tahun), Wahyudin (Kelasi, 19 tahun), Ridho (Kelasi, 26 tahun), Alexandro (KKM, 28 tahun), dan Boni Alvano (CO, 55 tahun). Seluruh korban kemudian dibawa ke kapal Bakamla RI untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, tongkang Penata Besar berhasil dievakuasi dengan bantuan TB Sahabat Kapuas Utama, yang merupakan satu perusahaan dengan TB Mega 09.
Tongkang tersebut selanjutnya diserahkan kepada instansi terkait, yakni Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), untuk penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab tenggelamnya TB Mega 09 serta potensi pencemaran laut akibat tumpahan bahan bakar kapal.
Komandan KN Tanjung Datu-301, Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., menyatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan keselamatan pelayaran di perairan Indonesia.
“Tindakan cepat ini merupakan bentuk komitmen Bakamla RI dalam menjaga keamanan laut serta keselamatan para pelaut. Kami akan terus meningkatkan koordinasi dengan semua pihak agar kejadian serupa dapat ditangani dengan lebih efektif,” ujar Rudi Endratmoko.
Berkat respons cepat dari Bakamla RI, enam awak kapal yang menjadi korban kecelakaan laut berhasil diselamatkan, sementara kondisi perairan di sekitar lokasi kejadian tetap dalam pengawasan. (Nuh/Arf)