JAVASATU.COM-MALANG- Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT) menggelar aksi pembagian satu ton singkong dan satu kuintal kunyit kepada pengguna jalan di depan Universitas Katolik Widya Karya (UWIKA) Malang, Rabu (11/6/2025).

Aksi ini jadi bagian dari kampanye kesehatan yang mereka sebut sebagai langkah nyata mendorong daya tahan tubuh masyarakat di tengah paparan lingkungan yang dinilai makin berisiko.
Ketua Umum JKJT, Ag Tedja G.K. Bawana menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat.
Ia menyebut tingginya kandungan aluminium di udara menjadi ancaman serius yang bisa melemahkan sistem imun.
“Imun masyarakat harus ditingkatkan, salah satunya dengan mengonsumsi unsur tembaga dari bahan alami seperti singkong dan kunyit. Ini bentuk respon cepat, karena rencana diskusi soal bahaya coca ekstrem tertunda,” kata Tedja kepada wartawan di lokasi.
Selain JKJT, kegiatan ini juga melibatkan UWIKA Malang dan Monitoring Disaster Impact (MDI). Mereka menyasar masyarakat umum dan pengguna jalan yang melintas di kawasan Jalan Bondowoso.
Tedja menyarankan pola konsumsi sederhana: kunyit direbus dan diminum setiap pagi, singkong direbus tanpa tambahan gula atau garam.
“Untuk anak-anak cukup seperempat gelas kunyit, dewasa bisa dua gelas kecil. Singkong direbus 10 sentimeter per porsi tiap pagi,” ujarnya.

Dia juga mengimbau masyarakat menghindari minuman kemasan dan beralih pada air rebusan sendiri di rumah demi mengurangi paparan aluminium yang bisa masuk ke tubuh lewat kemasan.
Meski sempat tertunda, JKJT tetap berkomitmen melanjutkan edukasi ke masyarakat secara langsung.
“Kami akan turun ke tingkat RT dan RW, terus mengajak masyarakat hidup sehat lewat pangan lokal,” tegas Tedja.
Menurutnya, langkah ini juga sebagai antisipasi gelombang penyakit baru pasca-COVID-19.
“Tidak perlu panik. Cukup perkuat imun dengan hal yang sederhana dan bisa diakses siapa saja,” pungkasnya. (Saf)