JAVASATU.COM- Desa Pangkahwetan di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, makin dikenal sebagai pusat budidaya bandeng unggulan. Keberhasilan petani lokal mengembangkan ikan bandeng menarik perhatian Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Kabupaten Pamekasan, Madura, yang datang langsung melakukan studi tiru, Minggu (13/7/2025).

Puluhan anggota SNNU Pamekasan belajar langsung ke tambak-tambak milik warga yang tergabung dalam Kampung Bandeng. Mereka didampingi Ketua PC SNNU Gresik Masruron, Kepala Desa Pangkahwetan Syaifullah Mahdi, serta penyuluh perikanan.
Ketua PC SNNU Pamekasan, Maskurdi, mengakui pihaknya sudah memulai budidaya bandeng sejak dua tahun lalu, namun hasilnya masih jauh dari harapan.
“Ikan yang kami budidayakan terlihat kurus. Di sini (Gresik) bisa gemuk dan besar. Bahkan ada kontes tahunan, itu yang membuat kami tertarik datang langsung,” kata Maskurdi di lokasi.
Kepala Desa Pangkahwetan, Syaifullah Mahdi, yang akrab disapa Sandi, menyebut desanya memiliki luas tambak sekitar 3.348 hektare, dengan 300 hektare di antaranya difokuskan sebagai Kampung Bandeng.
Ia menjelaskan bahwa budidaya dilakukan dengan model tradisional untuk melibatkan warga lokal secara aktif dalam seluruh proses, mulai dari penebaran benih hingga pemasaran.
“Standar kawasan Kampung Bandeng harus punya akses jalan dan listrik. Untuk pupuk, kami sempat terkendala karena pencabutan subsidi. Tapi kami kerja sama dengan Universitas Brawijaya untuk bikin probiotik,” bebernya.
Rombongan SNNU Pamekasan juga diajak praktik langsung ke tambak, mempelajari kondisi air, teknik pemupukan, pemberian pakan, dan adaptasi bibit. Sandi membagikan beberapa tips penting, seperti pemilahan ikan berdasarkan usia dan pakan yang proporsional.
“Untuk lahan 5 hektare misalnya, butuh 120 kg pakan per hari agar pertumbuhan ikan maksimal,” ungkapnya.
Hasil budidaya bandeng Desa Pangkahwetan memang sudah diakui. Setiap tahun, desa ini kerap menjuarai kontes bandeng kawak (bandeng berukuran jumbo), bahkan pernah menghasilkan satu ekor bandeng dengan bobot 16 kg.
Ketua SNNU Gresik Masruron menyambut baik kunjungan dari Madura ini dan berharap ilmu yang dibagikan bisa diadopsi di Pamekasan.
“Semoga bermanfaat dan bisa diaplikasikan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan di sana,” ucapnya. (Hoo/Nuh)