JAVASATU.COM-MALANG- Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Malang menggandeng Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Gajayana untuk menggelar pelatihan publik bertajuk DIGITEENS, Sabtu siang (10/5/2025). Kegiatan berlangsung di SMA Panjura, sebagai bagian dari implementasi Klaster 5 Hak Anak: pendidikan dan pemanfaatan waktu luang.

Agenda pelatihan mencakup teknik public speaking dan pembuatan konten sosial media secara bijak. Para peserta, yang terdiri dari siswa SMA Panjura, pengurus OSIS, Paskibra, ketua kelas, serta Forum Anak dari 5 kecamatan dan 37 kelurahan di Kota Malang, dibimbing langsung oleh mentor-mentor profesional dan konten kreator lokal.
“Kami ingin anak-anak Kota Malang punya keterampilan komunikasi digital yang baik. Bukan hanya untuk eksistensi, tapi juga untuk membangun karakter dan masa depan. Ini bagian dari langkah menuju Generasi Emas 2045,” ujar Ketua LPA Kota Malang, Joko Nunang.
Joko menekankan pentingnya keterampilan komunikasi sejak dini, terutama di era digital. Menurutnya, anak-anak harus dibekali kemampuan membuat konten edukatif agar tidak menjadi beban pembangunan di masa depan.
“Di tengah gempuran media sosial, anak perlu paham etika komunikasi. Dengan pelatihan ini, mereka bisa belajar menyampaikan gagasan dengan struktur dan cara yang tepat,” imbuhnya.

Ketua I LPA Kota Malang, Winarti Ningsih, menyebut pelatihan ini juga selaras dengan program Kota Ramah Anak. Ia menegaskan pentingnya pemenuhan lima hak dasar anak: hak identitas, kesehatan, pengasuhan, pendidikan, dan perlindungan khusus.
“Kami sudah teken MoU dengan Dispendukcapil untuk mempermudah pengurusan akta lahir anak-anak panti dan keluarga pra-sejahtera. Harapannya, anak juga bisa mengemas isu-isu sosial menjadi konten yang reflektif dan edukatif,” kata Winarti.

Selain menambah soft skill, pelatihan ini juga diproyeksikan menjadi alat preventif terhadap masalah kekerasan terhadap anak, termasuk KDRT, kekerasan seksual, dan perundungan.
“Konten positif bisa jadi cermin. Anak bukan sekadar penonton, tapi agen perubahan,” pungkasnya. (Dop/Saf)