JAVASATU.COM- Kabar membanggakan datang dari dunia internasional. UNESCO resmi menetapkan Kota Malang sebagai salah satu dari 58 kota baru dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2025, tepat pada peringatan World Cities Day, Kamis (30/10/2025).

Kota Malang diakui sebagai Kota Kreatif Dunia di bidang Media Arts, bersanding dengan Varna, Bulgaria, dalam kategori yang sama.
Penetapan ini menegaskan posisi Kota Malang sebagai kota kreatif yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan seni digital, serta berkomitmen menjadikan kreativitas sebagai motor pembangunan berkelanjutan.
Dalam pengumuman resminya, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay menyebutkan bahwa 58 kota baru yang bergabung menunjukkan peran nyata kreativitas dalam memperkuat pembangunan kota yang inklusif dan berkelanjutan.
“Dengan bergabungnya 58 kota baru, kami memperkuat jaringan global di mana kreativitas menjadi kekuatan utama bagi pembangunan sosial dan ekonomi,” ujar Audrey Azoulay, dikutip unesco.org.
Masuknya Kota Malang dalam daftar prestisius ini tidak lepas dari berkembangnya ekosistem seni digital, animasi, desain interaktif, serta media kreatif berbasis teknologi yang digerakkan komunitas muda dan pelaku industri kreatif lokal.
Kota ini juga dikenal aktif menggelar berbagai festival kreatif seperti Malang Creative Fusion, Malang Film Festival, dan Creative Digital Expo, yang menjadi bukti nyata pertumbuhan industri kreatif berbasis media di Indonesia.
Dalam kategori Media Arts, hanya dua kota yang dipilih oleh UNESCO tahun ini, yakni Kota Malang (Indonesia) dan Varna (Bulgaria). Keduanya dinilai berhasil menjadikan teknologi, seni digital, dan budaya lokal sebagai satu kesatuan ekosistem yang produktif dan berdaya saing global.
Pengakuan ini menjadikan Kota Malang kota kedua di Indonesia yang tergabung dalam UNESCO Creative Cities Network setelah Bandung (Design) dan Ambon (Music), sekaligus memperkuat posisi Indonesia di peta kota kreatif dunia.
Dengan status baru sebagai Kota Kreatif Dunia UNESCO, Kota Malang diharapkan semakin memperkuat kolaborasi lintas sektor, antara pemerintah, komunitas kreatif, akademisi, dan dunia usaha untuk mendorong inovasi berkelanjutan. (sumber: unesco.org)