JAVASATU.COM- Program pembinaan kemandirian berbasis pertanian di Lapas Kelas I Malang menunjukkan hasil nyata. Rabu (8/10/2025), unit Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) melaksanakan panen awal kubis di lahan seluas 3 hektar, dengan total hasil mencapai 3 kuintal.

Panen perdana ini menjadi bukti keberhasilan warga binaan dalam mengelola lahan pertanian secara mandiri dan produktif. Kegiatan tersebut juga dihadiri petugas pembinaan serta perwakilan mitra pendamping dari sektor pertanian.
Kepala Lapas Kelas I Malang Teguh Pamuji mengapresiasi capaian tersebut. Ia menegaskan, kegiatan pertanian di SAE bukan hanya menghasilkan produk hortikultura, tetapi juga menjadi sarana penting dalam membangun keterampilan dan kemandirian warga binaan.
“Panen ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan semangat belajar warga binaan mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi,” ujar Teguh.
Program pertanian SAE Lapas Kelas I Malang merupakan hasil kolaborasi antara pihak lapas dengan mitra dari sektor pertanian. Pendampingan dilakukan sejak proses pengolahan tanah, penanaman bibit, hingga perawatan tanaman, untuk memastikan hasil panen kubis yang segar dan berkualitas.
Melalui kegiatan ini, warga binaan mendapatkan pengalaman langsung dalam budidaya hortikultura modern, memahami pentingnya ketekunan, kerja sama, serta tanggung jawab dalam bekerja.
Teguh menyebut, panen awal ini diharapkan menjadi motivasi bagi warga binaan untuk terus meningkatkan produktivitas di periode berikutnya.
“Kami berkomitmen mengembangkan sektor pertanian di SAE sebagai bagian dari pembinaan berkelanjutan, agar warga binaan siap mandiri dan produktif saat kembali ke masyarakat,” tambahnya.
Dengan hasil panen awal yang menjanjikan ini, Lapas Kelas I Malang semakin menegaskan perannya tidak hanya sebagai lembaga pembinaan, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi produktif berbasis pertanian di Jawa Timur. (dop/nuh)