email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Rabu, 15 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Pemkab Gresik Teken MoU dengan KBRI Malaysia, Pastikan Anak Pekerja Migran Punya Identitas dan Akses Pendidikan

by Sudasir Al Ayyubi
15 Oktober 2025

JAVASATU.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik resmi menandatangani Nota Kesepakatan (MoU) dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia. Penandatanganan dilakukan oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono di Kantor KBRI Kuala Lumpur, Selasa (14/10/2025).

Pemkab Gresik Teken MoU dengan KBRI Malaysia, Pastikan Anak Pekerja Migran Punya Identitas dan Akses Pendidikan. (Foto: Ist)

Kesepakatan ini menjadi langkah nyata Pemkab Gresik dalam memastikan perlindungan hukum dan pemenuhan hak anak pekerja migran Indonesia (PMI) asal Gresik, terutama terkait identitas dan akses pendidikan.

Pastikan Anak Pekerja Migran Tak Jadi “Stateless”

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan, inti dari kerja sama ini adalah memastikan seluruh anak pekerja migran memiliki identitas hukum yang sah agar tidak menjadi “stateless” atau tanpa kewarganegaraan.

“Anak-anak kita harus difasilitasi asal-usulnya. Jika salah satu orang tuanya warga Gresik, mereka berhak atas identitas lengkap. Tanpa dokumen, mereka tidak bisa sekolah, tidak mendapat jaminan kesehatan, bahkan berpotensi kehilangan masa depan,” tegas Yani.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, pendidikan adalah kunci utama untuk meningkatkan kesejahteraan. Tanpa identitas, anak-anak pekerja migran tidak akan bisa melanjutkan pendidikan dari PAUD hingga perguruan tinggi.

“Orang tua mereka adalah pahlawan devisa. Sudah seharusnya pemerintah hadir memberi perhatian penuh kepada anak-anak mereka,” ujarnya.

Komitmen Perlindungan dan Layanan Publik

Yani menilai, penandatanganan MoU ini juga menjadi wujud komitmen Pemkab Gresik dalam menghadirkan kebijakan dan layanan publik yang inklusif bagi anak-anak pekerja migran.

BacaJuga :

Kapolres Kebumen Tekankan Peran Bhabinkamtibmas, Minta Anggota Aktif Sambang dan Bantu Warga

Prabowo Instruksikan Dua Lauk di Menu MBG, Rp 10 Ribu Dinilai Cukup untuk Ayam dan Telur dalam Satu Ompreng

“Alhamdulillah, MoU ini bisa terlaksana. Semoga menjadi awal kebaikan, bukan hanya untuk masyarakat Gresik, tapi juga dapat diperluas ke tingkat provinsi hingga nasional,” ucapnya.

Ia menegaskan, perlindungan anak pekerja migran bukan hanya urusan administrasi kependudukan, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan sumber daya manusia jangka panjang.

“Kita sedang memastikan tidak ada satu pun anak Gresik yang tertinggal hanya karena persoalan identitas,” kata Yani.

Dubes Hermono: Langkah Pemkab Gresik Harus Jadi Contoh Nasional

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono menyambut baik langkah Pemkab Gresik dan menyebutnya sebagai terobosan penting pemerintah daerah dalam perlindungan anak pekerja migran.

“Apa yang dilakukan Bupati Gresik adalah langkah pionir. Kita tidak ingin ada satu generasi tersingkir hanya karena mereka anak pekerja migran. MoU ini harus jadi contoh bagi daerah lain,” ujar Hermono.

Hermono menjelaskan, kondisi anak-anak pekerja migran di Malaysia masih beragam. Di wilayah Sabah dan Sarawak, pendidikan sudah difasilitasi melalui kerja sama pemerintah, sedangkan di Semenanjung Malaysia, dukungan datang dari masyarakat melalui sanggar belajar.

“Awalnya hanya ada tiga sanggar, kini berkembang menjadi 78 sanggar belajar dengan lebih dari 2.600 murid. Itu hasil gotong royong masyarakat, CSR perusahaan, dan dukungan perguruan tinggi,” jelasnya.

Menurut Hermono, perlindungan pekerja migran menjadi tanggung jawab bersama, dan peran pemerintah daerah sangat krusial sebagaimana diamanatkan UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Langkah Gresik untuk Masa Depan Anak Pekerja Migran

Dengan adanya MoU ini, Pemkab Gresik berkomitmen untuk mengintegrasikan data anak pekerja migran agar mereka mendapatkan identitas kependudukan, akses pendidikan, dan layanan kesehatan.

Program ini diharapkan menjadi model nasional dalam perlindungan anak PMI sekaligus penguatan pembangunan SDM Indonesia di luar negeri. (bas/arf)

Tags: Fandi Akhmad YaniKBRI MalaysiaPekerja Migran IndonesiaPemkab Gresik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERBARU

Kapolres Kebumen Tekankan Peran Bhabinkamtibmas, Minta Anggota Aktif Sambang dan Bantu Warga

Pemkab Gresik Teken MoU dengan KBRI Malaysia, Pastikan Anak Pekerja Migran Punya Identitas dan Akses Pendidikan

ADVERTISEMENT

Prabowo Instruksikan Dua Lauk di Menu MBG, Rp 10 Ribu Dinilai Cukup untuk Ayam dan Telur dalam Satu Ompreng

DPRD Kabupaten Malang Desak PDAM Ambil Alih Sumber Kalibiru dari Pasuruan, Demi Tambah PAD

Polres Gresik Salurkan 450 Kg Beras Murah SPHP untuk Warga Kebomas

Prev Next

POPULER HARI INI

Publik Dukung Langkah Humanis Kepala BNN RI Rehabilitasi Pecandu Narkoba, Nasky: War on Drugs for Humanity

Festival Santri X LP Ma’arif NU Dukun 2025 Tampilkan Kreativitas Siswa dan Guru

Auto 2000 Sukun Malang Gelar Weekend Sales Bareng Edukasi Museum Keris, Angkat Budaya Tosan Aji Nusantara

MUI Gresik Kecam Keras Trans7, Nilai Program Expose Uncensored Lecehkan Kiai dan Pesantren

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

BERITA LAINNYA

Kapolres Kebumen Tekankan Peran Bhabinkamtibmas, Minta Anggota Aktif Sambang dan Bantu Warga

Pemkab Gresik Teken MoU dengan KBRI Malaysia, Pastikan Anak Pekerja Migran Punya Identitas dan Akses Pendidikan

Prabowo Instruksikan Dua Lauk di Menu MBG, Rp 10 Ribu Dinilai Cukup untuk Ayam dan Telur dalam Satu Ompreng

Personel TMMD Malang Turut Takziah Warga Meninggal Dunia di Tengah Program Pembangunan

Danlanud Sultan Hasanuddin Pimpin Sertijab Kadispers dan Kepala RSAU dr. Dody Sardjoto

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Penganiayaan Siswa SMPN 28 Kota Malang, Disdikbud Diminta Bertindak

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Dua Siswa SMPN 28 Kota Malang Sempat Berkelahi, Kini Sudah Berdamai

Kasus Perkelahian di SMPN 28 Kota Malang, Ketua Fraksi PKS Minta Pemkot Evaluasi Sistem Pengawasan Sekolah

Publik Dukung Langkah Humanis Kepala BNN RI Rehabilitasi Pecandu Narkoba, Nasky: War on Drugs for Humanity

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved