JAVASATU.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri tengah mengebut penyelesaian kelengkapan administrasi untuk hibah lahan pembangunan Sekolah Rakyat di Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten. Sekolah ini ditargetkan mulai dibangun pada akhir 2025.

Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, menjelaskan bahwa Pemkab Kediri telah menyiapkan lahan seluas 7,6 hektare yang merupakan aset daerah. Nantinya, lahan tersebut akan dihibahkan untuk pembangunan Sekolah Rakyat yang mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA.
“Tanahnya milik Pemkab, sekarang masih dalam proses pelengkapan administrasi. Setelah itu akan dihibahkan ke pihak sekolah rakyat,” ujar Dewi usai mendampingi Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 24 Kediri, Jumat (10/10/2025).
Meski lahan sudah tersedia, Pemkab Kediri masih harus menyelesaikan proses koordinasi dengan PTPN terkait akses jalan menuju lokasi. Penentuan tapal batas lahan menjadi tahap penting sebelum proses hibah diselesaikan.
Selain lahan, Pemkab Kediri juga berkomitmen menyiapkan infrastruktur pendukung, seperti air bersih, jaringan listrik, dan akses jalan masuk.
“Targetnya pembangunan bisa dimulai tahun ini, sehingga tahun depan sekolah rakyat sudah bisa pindah ke sana (Plosoklaten),” tambah Mbak Dewi, sapaan akrbanya.
Sementara itu, Mensos Syaifullah Yusuf dalam kunjungannya mengapresiasi langkah Pemkab Kediri dalam mengembangkan konsep Sekolah Rakyat. Menurutnya, program ini menjadi inovasi pendidikan bagi masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik.
Sekolah rakyat di Kabupaten Kediri sendiri merupakan program pendidikan alternatif yang menampung siswa dari keluarga kurang mampu dengan sistem pembelajaran inklusif dan berbasis karakter.
“Mudah-mudahan kalau lahan di Kabupaten Kediri sudah clear and clean, pembangunan bisa segera dimulai tahun ini,” ujar Gus Ipul optimistis. (kur/nuh)