JAVASATU.COM- PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ponorogo meluncurkan produk inovatif SINAR (irigaSI laNcar, petAni sejahteRa) di Desa Trisono, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Program ini menjadi wujud nyata dukungan PLN terhadap elektrifikasi pertanian sekaligus apresiasi pada Hari Pelanggan Nasional.

Manager PLN UP3 Ponorogo, Indradi Pratama, mengatakan SINAR dirancang untuk menjawab persoalan irigasi yang selama ini masih bergantung pada pompa diesel berbiaya tinggi. Melalui SINAR, petani bisa beralih ke energi bersih yang lebih murah dan ramah lingkungan.
“Dengan SINAR, biaya produksi pertanian dapat ditekan hingga 65% lebih hemat dibandingkan pompa diesel. Harapannya, irigasi lancar, hasil panen meningkat, dan kesejahteraan petani semakin baik,” ujar Indradi, Senin (15/9/2025).
Produk SINAR hadir dalam tiga skema layanan: SPLU Pertanian, yaitu penyediaan listrik di lahan melalui Stasiun Penyedia Listrik Umum; PLTS Atap Portable, yakni pembangkit listrik tenaga surya mandiri untuk daerah yang sulit dijangkau jaringan PLN; serta PLN Grid, integrasi PLTS dengan jaringan PLN yang memungkinkan petani ikut program Renewable Energy Certificate (REC) dengan skema pembiayaan fleksibel.
Inovasi ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan, Suprianto, menilai SINAR mampu mendorong modernisasi pertanian sekaligus menekan emisi dari sektor pangan.
“Inovasi yang luar biasa, baru sekarang ada. Secara otomatis biaya produksi berkurang dan hasil panen bisa meningkat,” kata Suprianto.

Hal senada disampaikan Koordinator Penyuluh Pertanian Wilayah Babadan, Agung, yang menilai program ini sangat membantu petani.
“SINAR bukan hanya mengurangi biaya, tapi juga mendorong pertanian modern. Harapannya bisa diperluas ke wilayah lain agar manfaatnya semakin besar,” ucap Agung.
Dengan adanya SINAR, PLN menegaskan komitmennya bukan hanya menyalakan listrik, melainkan juga menyalakan harapan petani Ponorogo. Program ini sekaligus mendukung intensifikasi pertanian hingga empat kali tanam setahun dan memperkuat ketahanan pangan nasional. (Hen/Arf)