JAVASATU.COM- Langkah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di bawah Kementerian Agama (Kemenga) mendapat sambutan positif dari publik dan kalangan pengamat.

Kebijakan itu dinilai sebagai langkah konkret pemerintah dalam memperkuat ekosistem pendidikan keagamaan berbasis pesantren di tanah air.
Presiden Prabowo mengumumkan restu pembentukan Ditjen Pesantren melalui video ucapan Hari Santri Nasional 1447 Hijriah, yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (25/10/2025).
Dalam pesannya, Kepala Negara menegaskan komitmen pemerintah untuk memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren di Indonesia.
Langkah strategis tersebut menuai apresiasi dari pengamat kebijakan publik dan politik nasional, Nasky Putra Tandjung. Ia menilai kebijakan Prabowo merupakan bukti nyata keberpihakan negara terhadap dunia pesantren.
“Sebagai bagian dari masyarakat sipil, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas komitmen Bapak Presiden Prabowo dalam memperkuat peran pesantren dan santri di seluruh Indonesia,” ujar Nasky di Jakarta, Minggu (26/10/2025).
Menurut Nasky, Prabowo menunjukkan karakter pemimpin yang demokratis, mau mendengar aspirasi, dan responsif terhadap kepentingan masyarakat luas.
Pembentukan Ditjen Pesantren, katanya, mencerminkan kehadiran nyata pemerintah dalam memperjuangkan pendidikan keagamaan.
“Kebijakan ini menjadi wujud keberpihakan negara terhadap pondok pesantren dan dunia santri di seluruh Nusantara,” tambahnya.
Lebih jauh, Nasky menyebut langkah Prabowo juga sejalan dengan UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, serta menjadi “hadiah istimewa” bagi dunia pesantren di momen Hari Santri Nasional.
Berdasarkan data terbaru, terdapat lebih dari 42 ribu pondok pesantren dengan 11 juta santri di Indonesia. Selain itu, lembaga keagamaan seperti Madrasah Diniyah Takmiliyah dan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an mencapai hampir 300 ribu unit di seluruh nusantara.
Nasky menegaskan, sinergi antara pemerintah dan pesantren menjadi modal sosial penting dalam mendukung kebijakan Presiden Prabowo untuk menyejahterakan rakyat sekaligus menjaga persatuan nasional.
“Peran ulama, santri, dan pesantren sangat strategis dalam menjaga empat pilar kebangsaan serta memperkuat keutuhan NKRI menuju Indonesia yang maju, adil, dan makmur,” tegasnya.
Publik pun menilai, langkah Prabowo menjadi tonggak penting dalam sejarah pendidikan keagamaan Indonesia, serta memperkuat posisi pesantren sebagai garda terdepan penjaga moral, persatuan, dan kemajuan bangsa. (saf)