JAVASATU.COM- Diyah Arumsari, perempuan asal Malang, Jawa Timur, menggelar Expo Santripreneur Lintas Agama 2019 di Kuta, Bali, dengan tujuan mencetak pengusaha-pengusaha muda dari kalangan santri dan peserta lintas agama.

Kegiatan ini juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrowi, Kamis (22/8/2019) malam.
Diyah Arumsari menegaskan, expo ini mendorong generasi muda menjadi kreatif, inovatif, dan berkontribusi menurunkan angka pengangguran di Indonesia.
“Kami menggelar iven ini untuk memberikan kontribusi kepada negara dalam mengentaskan pengangguran,” ujarnya.
Acara diikuti sekitar 500 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Malang, dan berasal dari berbagai agama, mencerminkan kolaborasi lintas agama untuk memperkuat persatuan dan kesatuan NKRI.
Meski demikian, para peserta dari Malang Raya tidak mendapat pendampingan dari kepala daerah masing-masing, padahal penyelenggara telah bersurat sebelumnya.
Menpora Imam Nahrowi menekankan pentingnya generasi milenial menjadi pengusaha.
“Indonesia membutuhkan 20 juta pengusaha, namun data saat ini masih sedikit pengusaha dari kalangan milenial,” kata Imam Nahrowi.

Ia mendorong para peserta untuk kreatif dan tidak hanya mengandalkan pekerjaan sebagai PNS.
Dalam sambutannya, Menpora juga membagikan pengalaman inspiratif dari perjalanannya ke Kamboja, di mana ia menemukan suvenir berbahan ketumbar yang memiliki nilai jual tinggi bila dikemas kreatif.
“Ketumbar itu murah di Indonesia, tapi dengan kreativitas bisa jadi komoditas bernilai tinggi,” ujarnya.
Direktur Diagnosa Institute, Andi Fajar Asti, menambahkan, santri kini memiliki pengaruh signifikan dalam pembangunan ekonomi melalui usaha yang dibangun di pesantren maupun setelah lulus.
“Kaum milenial tidak boleh hanya menjadi konsumen, tetapi harus berani bersaing sebagai produsen produk unggul,” jelasnya.

Langkah ini menunjukkan bahwa Santripreneur Lintas Agama tidak hanya menjadi ajang edukasi kewirausahaan, tapi juga upaya strategis menumbuhkan generasi muda pengusaha yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi. (saf)