JAVASATU.COM- SMAN 2 Kota Batu menghadapi persoalan serius kekurangan tenaga pengajar pada tahun ajaran 2025. Dari total 1.044 siswa yang terdaftar, sekolah ini masih membutuhkan 17 guru untuk memenuhi standar kegiatan belajar mengajar.

Kepala SMAN 2 Kota Batu, Wartono, mengatakan sebagian kebutuhan tenaga pendidik ditutupi dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan BPOPP (Bantuan Penyelenggaraan Operasional Pendidikan). Namun, kondisi tersebut belum mencukupi.
“Kami masih kekurangan 17 guru. Tiga orang didukung peran masyarakat, sementara 14 guru lainnya dibiayai BOS dan BPOPP. Tapi ini hanya solusi sementara,” ujar Wartono, Jumat (22/8/2025).
Ia menambahkan, kekurangan tenaga pengajar berimbas pada pembagian jam pelajaran yang tidak merata. Untuk mengatasi hal itu, pihak sekolah terpaksa menugaskan guru dengan latar belakang serumpun. Misalnya, guru IPS mengampu mata pelajaran lain dalam rumpun sosial, begitu juga dengan IPA.
“Ini demi menjaga agar proses belajar tetap berjalan normal, meski tidak ideal,” jelasnya.

Menurut Wartono, masalah serupa juga dialami sekolah lain di Kota Batu. “Di SMAN 01 Kota Batu juga kekurangan guru sekitar 14 orang. Faktor utamanya karena pensiun dan mutasi guru,” imbuhnya.
Wartono berharap pemerintah segera menambah formasi guru melalui jalur PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Pasalnya, tanpa langkah cepat, kualitas pendidikan dikhawatirkan terganggu.
“Kami ingin semua elemen bersinergi menciptakan lingkungan belajar yang optimal demi masa depan anak-anak,” tegasnya.
Sementara itu, para guru di SMAN 2 Kota Batu berkomitmen tetap menjaga kualitas pendidikan dengan saling membantu, meski solusi yang ditempuh masih bersifat sementara. (yon/saf)
Bidang studi apa saja yg kurang itu P We ?
Kalo aku udah nyaman bertani untuk menyambung hidup
Bidang studi apa saja yg kurang itu P We ?
Kalo aku udah nyaman bertani untuk menyambung hidup