JAVASATU.COM- Krisis spiritualitas akibat gaya hidup materialistis dan individualistis mendorong Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan bersama Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI) menggelar rangkaian seminar dan workshop tasawuf, 10–15 Agustus 2025.

Kegiatan ini bertujuan membumikan ajaran tasawuf agar tetap relevan di tengah gempuran modernitas, sekaligus mengangkat kembali pemikiran ulama besar Indonesia, Sayyidi Syeikh Prof. Dr. Kadirun Yahya, M.Sc.
“Era modern mengubah nilai hidup manusia. Tasawuf hadir untuk menyucikan jiwa dan membentuk akhlak mulia, tapi pendekatannya harus faktual dan ilmiah,” ujar Ketua Umum LIMTI, Syeikh Dr. H. Ahmad Baqi Arifin, Jumat (15/8/2025).
Dari Zikrullah hingga Pemberdayaan Ekonomi
Agenda pertama berlangsung di Surau Baitul Muthahar, Langkat (10/8). Selain membahas esensi dzikrullah, peserta juga mendapat pelatihan pengolahan daun kelor dan telang untuk kesehatan dan ekonomi kreatif.
“Sadar akan Tuhan seharusnya bukan hanya di ujung usia,” tegas Syeikh Ahmad Baqi.
Workshop Kedamaian Batin
Pada 14 Agustus, UNPAB menggelar workshop di Aula Gedung Al Huda, membahas kedamaian batin dalam bingkai filsafat agama.
Tiga narasumber, termasuk akademisi UGM dan UIN, memaparkan bahwa tasawuf adalah sistem pengetahuan holistik yang menghubungkan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama.
“Kedamaian hati lahir dari rasa syukur, bukan dari membandingkan diri,” kata Syeikh H. Ahmad Syukran Bestari, cucu Syeikh Kadirun Yahya.
Menjembatani Spiritualitas dan Modernitas
Puncak acara pada 15 Agustus digelar di Alkah Dzikir Baitul Jafar, Deli Serdang. Syeikh Ahmad Baqi menekankan pentingnya metafisika eksakta untuk menjelaskan kebenaran spiritual secara ilmiah, sejalan dengan warisan pemikiran Kadirun Yahya.
Assoc. Prof. Ir. Syarifuddin dari UNPAB menambahkan, pemahaman tasawuf di era kontemporer perlu penguatan akademis agar ajaran ini tak sekadar simbol, melainkan pedoman hidup yang aplikatif.
Rangkaian kegiatan ini diharapkan menjadi kontribusi nyata bagi revitalisasi tasawuf, menghubungkan spiritualitas dengan realitas modern dan membimbing manusia pada kehidupan yang lebih bermakna. (arf)