email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Jumat, 3 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

AKSI & ECOTON Ajak Warga Malang Tidak Buang Sampah Plastik ke Sungai Brantas

by Yondi Ari
2 Februari 2023

JAVASATU.COM-MALANG- Memperingati hari Lahan Basah Sedunia atau World Wetlands Day, Asosiasi Komunitas Sungai Nusantara (AKSI Nusantara) dan Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) menggelar aksi damai di Alun-alun Kota Malang, Kamis (2/2/2023).

(Foto: AKSI & ECOTON for Javasatu.com)

Aksi mereka sebagai ungkapan keresahan atas kondisi sungai Brantas saat ini. Mereka mengajak warga Malang agar tidak membuang sampah, terutama sampah plastik ke sungai Brantas.

Menurut Rafika Aprilianti, peneliti mikroplastik ECOTON menjelaskan bahwa Mikroplastik tidak dapat dengan mudah dihilangkan dari perairan karena sifatnya yang persisten. Tingkat kontaminasi polusi mikroplastik dapat berdampak pada rantai makanan di perairan laut, mulai dari dari mikroorganisme seperti plankton, berbagai jenis ikan, dan mamalia.

“Mikroplastik yang telah terakumulasi di lingkungan akan mempengaruhi kesehatan lingkungan beserta biota yang ada didalamnya. Mikroplastik yang ada di lingkungan dapat menyerap dan mengangkut bahan kimia beracun dilingkungan menuju rantai makanan manusia,” terang Rafika dalam pers rilisnya, Kamis (2/1/2023).

ADVERTISEMENT

Masih menurut dia, dari semua penyakit yang mempengaruhi kesehatan manusia, diperkirakan lebih dari 50% murni akibat faktor lingkungan. Para peneliti menemukan bahwa mikroplastik polipropilena akan dengan mudah menyerap senyawa organik hidrofobik dan disebut sebagai polutan organik persisten (POP). Pembakaran terbuka plastik dan produk plastik melepaskan polutan seperti logam berat, dioksin, PCB dan furan yang bila terhirup dapat menimbulkan risiko kesehatan terutama gangguan pernapasan.

Lebih jauh ia menerangkan, saat produksi plastik ditambahkan juga zat additif untuk memberikan karakteristik dan sifat bahan plastik, seperti fleksibilitas dan tahan terhadap panas dan sinar UV.

“Zat-zat ini tidak terikat secara kovalen dengan plastik, dan dapat dengan mudah larut dan terakumulasi (mengendap) di lingkungan. Zat aditif tersebut berpotensi tersalurkan kedalam tubuh organisme dan menyebabkan gangguan hormon endokrin,” terangnya.

BacaJuga :

Indeks Masyarakat Digital Kota Malang Tertinggi Nasional 2025

Semangat Sepak Bola Senang Kembali Hidup di Malang, Trofeo U-50 Digelar 5 Oktober 2025

Selain itu, kata dia, paparan mikroplastik pada ibu hamil menyebabkan berkurangnya berat testis pada calon bayinya, merusak sel epitel pada reproduksi dan penurunan jumlah sperma.

“Paparan mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan vas deferens, viabilitas dan konsentrasi sperma menurun, meningkat malformasi sperma, dan apoptosis sel spermatogenik,” imbuh dia menegaskan.

Kondisi Sungai Brantas Kini

(Foto: AKSI & ECOTON for Javasatu.com)

Rafika Aprilianti juga memaparkan, sungai Brantas sebagai salah satu ekosistem lahan basah yang menyimpan keanekaragaman hayati serta manfaat bagi masyarakat baik secara ekonomi, ekologi maupun budaya saat ini kondisinya semakin memprihatinkan.

Sepanjang tahun 2022 sesuai hasil penelitian Ekspedisi Sungai Nusantara menemukan bahwasanya Jawa Timur menjadi salah satu provinsi tertinggi yang terkontaminasi mikroplastik. Sungai Brantas termasuk sungai yang menyumbang polusi mikroplastik. Mikroplastik ini berasal dari sampah-sampah plastik yang dibuang ke sungai.

“Sampah plastik yang ada dilingkungan tidak akan terurai dan hilang, tetapi hanya akan terpecah menjadi mikroplastik,” jelasnya.

DIterangkan, faktor yang menyebabkan sampah plastik terpecah menjadi mikroplastik adalah pelapukan, fotolisis, abrasi, mekanik, dan bahkan dekomposisi mikroba.

“Mikroplastik adalah remahan atau potongan plastik yang berukuran lebih kecil dari 5mm hingga 1 μm, terdapat 2 kategori partikel mikroplastik berdasarkan ukurannya yaitu ukuran besar 1-5 mm dan kecil <1mm,” beber Rafika.

Masukan 

(Foto: AKSI & ECOTON for Javasatu.com)

Tonis Afrianto pegiat Zero Waste ECOTON menjelaskan bahwa, melalui kampanye ini kami merekomendasikan Kota Malang untuk mempeluas layanan tata kelola sampah hingga pelosok desa.

“Pemerintah membangun TPS 3R di setiap desa dengan didukung fasilitas sampah (dropo sampah) di pelosok desa dan masyarakat yang hidup dibantaran sungai”, tegasnya.

Aksi ini, lanjut dia, juga mendorong pemerintah untuk Alokasi anggaran yang cukup untuk memperbanyak kawasan bebas sampah Zero Waste Cities sebagai sebagai solusi pengelolaan sampah mandiri skala desa/ kelurahan agar sampah terkelola dengan baik dan benar sehingga tidak bocor ke sungai. Serta penegakan hukum tegas bagi pelaku pembuangan sampah ke sungai.

Terkahir, Tonis meminta Pemerintah harus melakukan edukasi secara intensif kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai pada aktivitas sehari-hari, mengingat plastis sekali pakai memiliki kandungan senyawa berbahaya bagi tubuh dan berdampak buruk pada sungai sehingga masyarakat dapat bergaya hidup zero waste bebas plastik. (Dop/Arf)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: AksiEcotonMikroplastikSampah PlastikSungai Brantas

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Kuratorial di Belanda Jadi Langkah Awal Pemulangan 30 Ribu Artefak Indonesia

UMG Wisuda 574 Mahasiswa, Target Akreditasi Internasional QS dan THE

ADVERTISEMENT

Indeks Masyarakat Digital Kota Malang Tertinggi Nasional 2025

LAKSI Minta Stop Politisasi Kasus Keracunan Makanan, BGN Diminta Fokus Perbaikan Program MBG

Sastra Indonesia Tak Pernah Mati, Halimah Munawir: Tetap Tumbuh Subur di Segala Zaman

Prev Next

POPULER HARI INI

Kapal Nelayan Albakor 01 Hilang 23 Hari di Laut Selatan, Satpolairud Malang Dirikan Posko Pencarian

Kuratorial di Belanda Jadi Langkah Awal Pemulangan 30 Ribu Artefak Indonesia

PLN Andalkan PLTA Sutami sebagai Black Start Jatim, Target Produksi 1.400 GWh 2025

Bupati Yani Janji Warga Gresik Tetap Diprioritaskan Kerja di JIIPE

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

BERITA LAINNYA

Kuratorial di Belanda Jadi Langkah Awal Pemulangan 30 Ribu Artefak Indonesia

LAKSI Minta Stop Politisasi Kasus Keracunan Makanan, BGN Diminta Fokus Perbaikan Program MBG

Sastra Indonesia Tak Pernah Mati, Halimah Munawir: Tetap Tumbuh Subur di Segala Zaman

Pemkab Gresik Pastikan Lowongan Kerja JIIPE Dibuka untuk Warga Lokal

Prabowo Hapus Tantiem dan Batasi Komisaris BUMN, Pengamat: Langkah Tepat Bersihkan Korupsi

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Bupati Yani Janji Warga Gresik Tetap Diprioritaskan Kerja di JIIPE

Papan Ucapan Selamat untuk Budiar Jadi Sekda Kabupaten Malang Ramai Terpasang, Besoknya Raib

3.205 Atlet Taekwondo Jatim Adu Skill di Kejurprov Pelajar 2025 Malang

Bupati Malang Bantah Isu Jual Beli Jabatan dalam Pelantikan Sekda dan 16 Camat

Laga Persahabatan Secuwil FC vs PHE WMO, Sepak Bola Jadi Ajang Silaturahmi

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved