JAVASATU.COM-MALANG- Viral, sebuah pohon jenis Tabebuya mengeluarkan air yang cukup banyak. Semburan air tersebut keluar dari cela-cela batang dan daun pohon itu, yang layaknya gerimis hujan.

Diketahui pohon yang ditanam sebagai peneduh itu, di tanam pinggir Jalan Raya Sukoraharjo, tepatnya gang Diponegoro Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Purwanto, warga Desa Sukoraharjo, Kepanjen, yang rumahnya berada disamping pohon tersebut menjelaskan, sejak Sabtu (21/10/2023) malam lalu hingga hari Minggu dan Senin (23/10/2023) siang, tetesan air masih keluar dari pohon itu.
“Air yang keluar terjadi sejak Sabtu (21/10/2023) malam. Sekitar pukul sepuluh malam. Airnya cukup banyak,” ungkapnya, Senin (23/10/2023) siang.
Purwanto mengaku, dirinya mengira di sekitar tempat tinggalnya sedang turun hujan gerimis. Setelah didekati, ternyata air bersumber dari Pohon Tabebuya yang sudah lama berada di pinggir jalan raya Sukoraharjo.
“Tadinya saya mengira itu air hujan. Nggak tahunya air berasal dari pohon Tabebuya,” ujarnya.
Purwanto bilang, ada dua pohon yang mengeluarkan air. Kedua pohon Tabebuya itu letaknya berdiri saling berdekatan.
“Yang keluar air ada dua pohon. Kalau pohon Tabebuya yang lain disepanjang jalan sempat saya cek juga, tapi tidak keluar air. Air keluar dari batang pohon dan sudah dua malam ini keluar air cukup banyak jika malam hari,” tuturnya.
Purwanto mengaku, air yang keluar dari pohon Tabebuya mirip semprotan air.
“Mirip semprotan air, keluar lalu menyebar. Ya cukup banyak airnya,” ucap Purwanto.

Hal senada juga dikatakan Nahrowi Ahmad warga yang juga tinggal di sekitar pohon itu. Menurut Nahrowi, air yang keluar dari pohon berbau harum.
“Bau airnya harum mas. Saya sudah cek beberapa pohon Tabebuya di sepanjang jalan ini, hanya pohon dua ini saja yang keluar,” tuturnya.
Nahrowi masih mengingat, air yang keluar semakin banyak ketika menginjak malam hari. Yaitu sekitar pukul sebelas hingga dua belas malam.
“Air yang keluar sangat banyak pas malam sekitar pukul sebelas dan dua belas malam. Saya sempat lihat sendiri,” tegasnya.
Nahrowi menambahkan, awal mula pohon mengeluarkan air ketika warga yang melintas merasa terkena siraman air.
“Awalnya kok ada air, di tanah juga basah. Warga yang melintas dibawah pohon seperti terkena siraman air, ternyata pohon dibagian atas memang mengeluarkan air,” tukas Nahrowi. (Agb/Arf)