JAVASATU.COM-MALANG- Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Surabaya, Kamis (8/5/2025). Forum kepala daerah kota se-Indonesia ini menjadi momentum konsolidasi nasional dalam menghadapi tantangan pembangunan pasca Pemilu 2024.

Mengusung tema “Dari APEKSI untuk Negeri,” Munas yang digelar pada 6–10 Mei ini dirancang sebagai ajang menyelaraskan arah pembangunan kota dengan kebijakan strategis nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Ketua Dewan Pengurus APEKSI sekaligus Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menekankan pentingnya garis lurus antara visi kota dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Ketika Presiden bicara soal stunting, maka kota pun harus ikut bergerak. Kita adalah ujung tombak,” kata Eri.
Ia juga mendorong program konkret lintas kota, seperti Sekolah Rakyat dan Koperasi Merah Putih, untuk memperkuat basis ekonomi masyarakat.
“Kalau kita bergerak bersama, kemiskinan bisa kita tekan, stunting bisa kita atasi,” tegasnya.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, mewakili Mendagri Tito Karnavian, menyampaikan bahwa kota harus menjadi motor utama peningkatan kualitas hidup lewat pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja. Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas fiskal daerah dalam menghadapi agenda strategis nasional.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, berharap Munas ini tak hanya menjadi forum seremonial.
“Ini ajang penting untuk menjahit benang merah tantangan kota, menyamakan langkah, dan menyusun solusi konkret,” kata Wahyu usai pembukaan Munas di Grand City Surabaya.
Ia juga menyoroti pentingnya adaptasi pemerintah kota terhadap program pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto, termasuk implementasi Asta Cita sebagai agenda pembangunan nasional ke depan.
“APEKSI memperkuat kepercayaan publik kepada pemerintah kota. Ini modal penting dalam menyongsong era baru pasca pemilu,” ujar Wahyu.
Selama dua dekade, APEKSI telah menjadi forum strategis dalam memperkuat otonomi daerah dan kolaborasi antarkota. Munas VII kali ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sinergi pusat dan daerah menuju tata kelola kota yang inklusif dan berdaya saing. (Nuh)