Javasatu, Malang- Setelah sempat lesu pasca Pandemi Global COVID 19, sejumlah pembuat kerajinan gerabah di Malang, Jawa Timur mulai bergerak kembali. Perlahan namun pasti, permintaan akan kerajinan Gerabah mulai meningkat.
Seperti yang dialami oleh Suhartoko, salah satu pengrajin gerabah di Centra Kerajinan Gerabah Kota Malang di kawasan Jalan Mayjen Panjaitan yang mengaku kembali mendapatkan orderan setelah sebelumnya hampir selama kurang lebih 10 bulan belakangan ini sepi peminat. Umumnya pesanan dari jenis vas dan pot bunga berukuran mini untuk hiasan toko dan cafe.
Suhartoko mengatakan bahwa selama pandemi tak jarang dirinya menerima pembatalan pemesanan dari pihak konsumen. Pembatalan umumnya dari konsumen sovenir, lantaran banyak acara yang harus menaati protokol kesehatan dan digelar secara daring virtual.
“Ya selama pandemi banyak yang digagalkan lah, seperti sovenir pernikahan, ulang tahun gitu mas.” ujarnya.
Saat ini Suhartoko banyak menerima pesanan vas dan pot kecil untuk hiasan rumah dan kafe. Seluruhnya dikerjakan manual olehnya sendiri di rumah. Saat ini dirinya tengah fokus dalam melayani pesanan dari sekitaran malang raya saja.
“Ya tetep jalan mas, vas kecil-kecil gitu sama pot.” imbuhnya.
Saat ini dirinya tengah menjalin kerjasama dengan beberapa kafe di Kota Malang dan batu untuk hiasan. Tren ini bertumbuh seiring dengan maraknya tren bunga hias yang umum diminati keluarga muda dan pekerja WFH.
“Ya bersyukur mas, masih bisa berjalan. Walaupun tidak sebanyak dulu.” paparnya.
Suhartoko berharap agar industri kerajinan gerabah tetap terus eksis di kalangan milenial. Hal ini untuk mendukung pelestarian budaya Indonesia lewat seni gerabah.
“Harapannya biar Kerajinan ini lebih dilirik generasi muda, ya supaya tetap bisa berjalan terus gitu mas.” pungkasnya. (Dop/Krs)
Comments 1