JAVASATU.COM-MALANG- Berdasar data dan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang , akan terjadi Gerhana Bulan Sebagian (GBS) pada dini hari nanti, Minggu (29/10/2023) sekira pukul 01.00 WIB dan puncak gerhana akan terjadi pada pukul 03.14 WIB.
“Gerhana Bulan Sebagian akan terjadi pada tanggal 29 Oktober 2023 pukul 01.00 WIB, dan dapat diamati dari Indonesia,” ungkap Fungsional Ahli BMKG Stasiun Geofisika Malang, Umi Eka Sabrina, Sabtu (28/10/2023).
Ia menyampaikan, Gerhana Bulan Sebagian berakhir pada pukul 05.28 WIB besok.
“Stasiun geofisika Malang akan melakukan pengamatan Gerhana Bulan Sebagian di halaman BMKG Stasiun Geofisika Malang,” ujarnya.l menambahkan.
Sementara, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Malang, Ma’muri mengatakan, Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.
“Peristiwa itu terjadi akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan. Ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya,” terangnya.
“Gerhana Bulan Sebagian terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar. Hal ini membuat sebagian piringan Bulan masuk ke umbra Bumi,” imbuh Ma’muri menerangkan.
Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, lanjut Ma’muri, bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra bumi tersebut.
“Kalau Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi dan selalu,” lanjut dia menjelaskan.
Ia menambahkan, pada tahun 2023 terjadi 4 kali gerhana, yaitu 2 kali gerhana Matahari dan 2 kali gerhana Bulan. Rinciannya, Gerhana Matahari Hibrid (GMH) 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia, kemudian Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 5 hingga 6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.
” Yang ketiga Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi pada 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, dan keempat adalah Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang terjadi pada 29 Oktober 2023 besok, dapat diamati dari Indonesia,” pungkasnya. (Arf)