JAVASATU.COM-BATU- Di Kota Batu dalam dua hari tercatat ada 101 kasus aktif. Data ini bersumber dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu melalui website resmi Dinas Komunukasi dan Informatika (Diskominfo) Pemerintah Kota (Pemkot) Batu.

Pada data tercatat, Jumat (11/2/2022) ada penambahan 57 kasus aktif. Dan Sabtu (12/2/2022) tercatat ada penambahan kasus aktif sebanyak 44. Sehingga selama dua hari di Kota Batu tercatat ada 101 kasus aktif.
Total akumulasi per Sabtu (12/2/2022) kasus aktif di Kota Batu mencapai 285. Konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 3.461 dari penambahan hari ini sebanyak 53 kasus. Sedangkan sembuh sebanyak 2.909 dari penambahan 9. Dan akumulatif meninggal sebanyak 267 dengan penambahan hari ini nol.
Jumlah akumulasi kasus konfirmasi per kecamatan di Kota Batu tercatat, di Kecamatan Batu sebanyak 1.721. Kecamatan Junrejo 1,038 dan Kecamatan Bumiaji ada 682.
Selanjutnya, bersumber dari data rumah sakit rujukan dan di luar rujukan mencatat, sebanyak 88 yang melakukan isolasi rumah sakit dari penambahan hari ini 10. Isolasi Shelter 84 dari tambahan hari ini 20. Dan isolasi mandiri sebanyak 112 dari penambahan hari ini 13.
Kemudian, dari 4 rumah sakit rujukan di Kota Batu mencatat, BOR ICU tersedia 28 bed terpakai nol. Sedangkan BOR isolasi 141 terpakai 68 bed.
Bersumber dari KPCPEN menuliskan cakupan vaksinasi di Kota Batu terinci, pada vaksinasi dosis pertama tercatat 182.827 atau 110,85%. Dosis kedua 159.316 atau 96,59% dan dosis ketiga tercatat 3.569 atau 2,16%.

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko berujar akan menyiapkan beberapa langkah untuk penanganan kasus. Dikatakan dia, akan mengoptimalkan layanan fasilitas kesehatan.
“Seperti rumah sakit rujukan, shelter, obat-obatan, percepatan vaksinasi. Itu semua di Kota Batu sudah disiapkan. Memasifkan operasi penerapan prokes di masyarakat juga sudah” kata Dewanti, Sabtu (12/2/2022).
Dewanti menegaskan, di Kota Batu belum ada temuan kasus positif COVID-19 varian Omicron. Ia mengaku memiliki kendala karena pemeriksaan sampel Omicron harus dilakukan di Jakarta.
“Itu yang menjadi kendala bagi kami. Untuk itu, kita semua harus tetap menerapkan prokes secara ketat” tandas Dewanti. (Yon/Saf)