JAVASATU.COM-MALANG- Kampung bernuansa tempo dulu kembali hadir di kawasan Kota Malang, Jawa Timur. Kali ini, warga RW 05, Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun menggelar kegiatan bertema ‘Sidodadi Lawas’ di Jalan Cendrawasih, sejak Jumat 18 Agustus hingga Minggu 20 Agustus 2023.

Kegiatan yang diprakarsai Karang Taruna RW 05 itu, diikuti sebanyak 15 RT. Di sepanjang jalan Cendrawasih, tampak berjejer puluhan stand dengan kreasi tempo dulu.
Selain itu, juga berjejer stand para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), tentunya dengan dagangan makanan khas tempo dulu.
Di dalamnya, terdapat sekitar 46 stand yang menyediakan berbagai macam hal beraroma zaman dulu. Mulai dari pakaian, makanan, bahkan pertunjukkan.
Dari pantauan di lokasi, ada salah satu stand dengan konsep Plataran Candi Badut menjadi daya tarik tersendiri. Kreasi yang diusung warga RT 09 RW 05 Kelurahan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, itu menjadi jujugan pada pengunjung untuk ber-swafoto.
Dengan digawangi 4 orang putra dan 4 orang putri berpakaian ala kerajaan, Plataran Candi Badut ini tampak seperti hidup di zamannya.
Saat ditemui awak media, Ketua RT 09, Ferdi Agus Mulyanto menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 18 hingga 20 Agustus 2023 dan terbuka untuk umum.
“Hari ini merupakan hari ketiga (terakhir) kegiatan Tempo Dulu dikampung Sidodadi lawas dan merupakan puncak acara. Sedangkan untuk hari pertama dan kedua, disajikan beragam penampilan pentas seni di panggung,” ujar Ferdi, Minggu (20/08/2023).
Ia menambahkan, konsep yang diusung RT 09, merupakan hasil undian pemilihan konsep yang dilakukan panitia.
“Pada momen HUT Kemerdekaan RI ke-78 ini, kami kebagian tema /konsep Malangan. Jadi kami pilih Plataran Candi Badut,” jelasnya.
Sementara itu, Cholis (53), salah satu pengunjung menyebut, Sidodadi lawas ini mengingatkan kembali ke zaman dulu.
“Seperti saat kita masih kecil, memory teringat kembali,” ucap Cholis yang hadir bersama sang istri.

Pria yang juga pemerhati budaya itu pun mengapresiasi kegiatan yang digelar warga RW 05, Kelurahan Sukun, Kota Malang tersebut.
“Setiap tahunnya saya selalu datang melihat tempo dulu yang digelar warga sini,”
“Konsepnya bagus dan kegiatan seperti ini harus selalu dilestarikan,” pungkas pria penghobi barang antik itu. (Dop/Arf)