JAVASATU.COM-GRESIK- Komisi III DPRD Gresik mengkritik Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik terkait penanganan kemacetan di depan Pabrik Mie Sedap dalam rapat hearing pada Senin (20/05/2024). Para anggota dewan menilai Dishub hanya mampu mengidentifikasi masalah tanpa memberikan solusi konkret.
Anggota Komisi III DPRD Gresik, Luthfi Dawam, menegaskan bahwa kemacetan di lokasi tersebut sudah menjadi masalah yang lama diketahui.
“Semua orang tahu kemacetan di sana disebabkan oleh banyaknya truk dan bus yang parkir di sisi jalan,” ujarnya.
Komisi III menuntut solusi yang jelas dan terukur dari Dishub.
“Kami meminta adanya target waktu, apakah seminggu, sebulan, atau setahun untuk menyelesaikan masalah ini,” tambah Luthfi Dawam.
Kritikan ini muncul karena Komisi III tidak ingin industri di sekitar lokasi justru membebani masyarakat.
“Kemacetan disebabkan oleh banyaknya pekerja, namun jangan sampai kemacetan menjadi berkepanjangan karena ini berarti ada yang tersumbat,” tandasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Dishub Gresik, Suhartono, mengakui bahwa pihaknya sudah mengidentifikasi beberapa penyebab kemacetan.
“Mulai dari banyaknya tambal ban truk di jalan tersebut hingga padatnya karyawan Pabrik Mie Sedap setiap pergantian shift,” jelas Suhartono.
Ia juga menyebutkan bahwa lokasi parkir yang jauh membuat para pekerja harus berjalan kaki menuju pabrik, yang memperlambat arus kendaraan.
“Untuk truk parkir, kami hanya bisa menghalau. Penindakannya ada di tangan polisi. Sedangkan untuk karyawan, kami telah meminta agar pergantian shift tidak dilakukan secara bersamaan,” pungkasnya. (Bas/Nuh)