JAVASATU.COM-MALANG- Sudah seperti tahun-tahun sebelumnya jika mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), semua harga bahan pokok mulai merangkak naik. Fenomena pergerakan naik turunnya harga merupakan hal yang biasa terjadi tiap tahunnya. Seperti yang terjadi di kawasan Kabupaten Malang.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi menjelaskan, mendekati nataru, naik turunnya harga bahan pokok terjadi pada tiap tahunnya.
“Ini terjadi karena memang siklus tahunan, beberapa harga bahan pokok naik,” ujar Mahila, Kamis (15/12/2022).
Berdasarkan catatan Disperindag Kabupaten Malang, kenaikan tertinggi terjadi pada garam batah, yakni mencapai 4,65 persen. Atau, dari yang semula Rp 3.100 menjadi Rp 3.200.
Selain itu, ada 3 bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, tapi masih kurang dari 5 persen. Seperti tomat yang mengalami kenaikan sebesar 4,32 persen. Atau semula Rp 13.200 per kilogram (kg) menjadi Rp 13.800 per kg.
Kenaikan harga lain juga terjadi pada ayam potong, yaitu sebesar 1,23 persen atau sebesar Rp 400. Dari yang semula Rp 31.000 per kg, menjadi Rp 31.400 per kg. Dan untuk garam halus, naik sebesar 2,08 persen, atau dari yang semula Rp 2.200 per kg menjadi Rp 2.300 per kg.
Namun demikian, dalam catatannya ada beberapa bahan pokok yang mengalami penurunan. Yaitu pada cabe rawit, yang mencapai 5,01 persen atau sebesar Rp 1.900. Dari yang semula sebesar Rp 37.100 per kilogram menjadi Rp 35.200.
Kemudian untuk bawang merah juga mengalami penurunan sebesar Rp 1.000 atau sekitar 3,06 persen. Dari yang semula Rp 34.200 per kilogram menjadi Rp 33.200 per kilogram. Kemudian untuk telur ayam, harganya juga turun sebesar Rp 600. Dari yang semula Rp 29.500 menjadi Rp 28.900 per kilogram.
Kendati demikian, Mahila mengatakan, pergerakan harga yang terjadi sementara ini masih normal. Untuk itu, dirinya berharap agar harga-harga tersebut tidak terus merangkak naik.
“Jadi ini (pergerakan harga) fenomena tahunan. Semoga tidak berlanjut,” imbuh Mahila. (Agb/Saf)