Javasatu, Malang- Beberapa Mami-Papi (sebutan bagi mucikari Red) yang biasa mangkal di beberapa pusat pertokoan maupun tempat hiburan malam di Malang Raya, mengaku omsetnya menurun memasuki tahun 2020.

Pasalnya, para Anak Baru Gede (ABG) atau lazim disebut sebagai cewek bispak karena umurnya masih belia, yang biasa mendatangi mereka untuk meminta tamu mulai menaikkan tarif dari awalnya Rp 700 ribu menjadi 1 juta, kata Toni salah seorang papi yang biasa mangkal di beberapa tempat hiburan malam.
Hal tersebut juga dibenarkan Deby (bukan nama sebenarnya), yang sudah 2 tahun berprofesi sebagai mami dan berhasil ditemui Nusadaily group di sebuah Coffe yang berada di pusat pertokoan jalan Kawi menjelaskan, dari Rp 700 ribu hasil penjualan anak buahnya itu Deby mengaku mendapatkan bagian Rp 200 ribu.
“Tapi sejak anak–anak menaikkan tarif dari awalnya bagian dia Rp 500 ribu menjadi Rp 700 ribu, para tamu banyak yang mundur teratur. Kan saya harus jual 1 juta ” katanya menjelaskan alasan para hidung belang pada lari.

Ketika ditanya apakah tidak takut ditangkap Polisi karena profesinya melanggar hukum, baik Toni maupun Deby mengaku sangat takut. ” Makanya saya sangat hati-hati dalam menjaring tamu, karena banyak intel yang menyamar jadi tamu mas, wah bisa gawat seperti yang di alami teman-teman saya di Kabupaten Malang maupun di Batu,” jelasnya.(top/nusadaily.com).

Berita ini juga publish di Nusadaily group : https://nusadaily.com/jatim/cewek-bispak-kota-malang-tahun-2020-naikkan-tarif-dari-rp-700-ribu-menjadi-1-juta.html