
GERAKAN 2045: Jurnalisme Membangun Indonesia!
Oleh: Wahyu Eko Setiawan/ Sam WES – Anggota Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Malang
“Dari HUT Kota Malang ke 109 tahun ini, bagaimana Spektrum Kota Malang mampu mewarnai 100 tahun atau satu abad Indonesia di tahun 2045 nanti? Kita harus mengambil peran aktif! Jurnalisme sebagai benang merahnya! Sekaligus menjadi pembawa suluh pencerahan, yang mampu menerangi jalan pembangunan Indonesia dari Kota Malang, menuju satu abad Indonesia di tahun 2045 nanti. Yakin, kita pasti bisa!” Sutiaji, Wali Kota Malang, Selasa (7/3/2023).
Yang dimaksud sebagai ‘Spektrum Kota Malang’ oleh Sutiaji (Wali kota Malang) adalah sebuah judul buku yang hendak diterbitkan bersamaan dengan momentum HUT Kota Malang ke 109 tahun, pada tanggal 1 April 2023. Buku ini berisi beraneka ragam Spektrum Kota Malang 2018 – 2023, yang juga berasal dari dinamika dan sejarah dalam bentangan waktu yang dimulai dari Titik Nol Peradaban Malang hingga keberadaan Malang Creative Center (MCC) Kota Malang. Dari awal mula keberadaan Candi Badut hingga keberhasilan Sutiaji sebagai Wali Kota Malang dalam membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif, menuju pencapaian Kota Malang sebagai Kota Kreatif Dunia di tahun 2025. Seluruh Spektrum Kota Malang 2018 – 2023, ke depannya akan terus digerakkan, dikembangkan dan digelorakan dalam sebuah Gerakan Massa yang diberi nama: GERAKAN 2045 (Satu Abad Indonesia Merdeka).
Pada pertemuan khusus untuk membahas GERAKAN 2045, yang akan dimulai dari Balaikota Malang, dengan mengambil momentum HUT Kota Malang ke 109 tahun, Sutiaji memaparkan bahwa Kota Malang sudah mempunyai segenap potensi yang dibutuhkan untuk menjadi mercusuar pembangunan Indonesia sampai pada tahun 2045. Mulai tahun 2018 – 2023, pada masa kepemimpinan Sutiaji sebagai Walikota Malang, Kota Malang telah meletakkan beberapa pondasi dasar yang diharapkan mampu menjadi Spektrum Pemancar Cahaya Pembangunan Indonesia hingga tahun 2045. Pada tahun 2045 nanti, Indonesia tepat berusia 100 tahun (Satu Abad). Dan Kota Malang diharapkan sudah menjadi mercusuar pembangunan Indonesia pada tahun 2045. Inilah tujuan dari GERAKAN 2045.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa mulai tahun 2025 Ibu Kota NKRI akan pindah di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Ibu Kota Negara yang baru ini diberi nama Nusantara. Sedangkan DKI Jakarta, mulai tahun 2025 tidak lagi menjadi Ibu Kota NKRI. Apa yang bisa kita baca dari momentum perpindahan Ibu Kota Negara ini? Dan apa pengaruhnya pada masa depan Kota Malang? Serta masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan kritis yang bisa kita ajukan. Justru pertanyaan pentingnya adalah: Apa yang bisa kita gerakkan dan kerjakan dari Kota Malang, dengan memanfaatkan momentum perpindahan Ibu Kota Negara ini, agar Spektrum Kota Malang mampu menjadi mercusuar pembangunan Indonesia menyongsong 100 Tahun Indonesia Merdeka? Dari pertanyaan inilah kemudian dilakukan banyak diskusi dan pergulatan pemikiran yang sangat serius, yang kemudian melahirkan inisiatif GERAKAN 2045.
Oleh karena itu, inisiatif GERAKAN 2045 ini tidak lahir tiba-tiba. Juga bukan mimpi di siang bolong. Tapi memang terlahir dari diskusi dan pergulatan pemikiran yang sangat intensif. Diskusi ini banyak dilakukan oleh beberapa jurnalis, pemikir, aktivis dan penulis literasi di Kota Malang. Saripati yang dibahas khususnya terkait bagaimana Metode Gerakan Jurnalisme mampu mengembangkan kesadaran masyarakat, sekaligus mampu meningkatkan kapasitas literasi bagi seluruh warga Kota Malang hingga tingkat RT dan RW. Diperluas lagi, bagaimana Metode Gerakan Jurnalisme mampu menjadi mercusuar pembangunan Indonesia hingga tahun 2045 (100 Tahun Indonesia). Perlu diketahui, bahwa Sutiaji (Wali kota Malang) juga mempunyai latar belakang sebagai seorang Jurnalis (SI).
Eksperimen kecil terkait inisiatif GERAKAN 2045 ini, sebenarnya sudah dilaksanakan dengan menggunakan momentum Pra Grand Launching Gedung Malang Creative Center (MCC) Kota Malang. Yang dilaksanakan mulai tanggal 2 – 6 Maret 2023, di Lantai 3 Gedung MCC Kota Malang. Berisi konten utama Creative Book Fair 2023 & Creative Destination MCC Kota Malang. Eksperimen ini terbukti berhasil dan sukses. Bahkan, keberhasilannya melebihi target/ parameter yang sudah ditetapkan. Ada beberapa Jurnalis dan Wartawan yang terlibat, dikomandani oleh Bagus (KlikTimes.com), Syaipul (Javasatu.com), Bimantara (Bloka.com), Agus (Adadimalang.com), Yoga (Bacamalang.com), Abdul Malik (MuseumMusikIndonesia.com) dan Budi (Seputarmalang.com). Sedangkan beberapa penulis yang terlibat adalah Dwi Cahyono, Arief Wibisono (Bison), Bambang AW, Haris Onino (KEK Kota Malang), Sam WES (KEK Kota Malang), Gedeon (IKAPI Kota Malang) dan lainnya.
Keberhasilan eksperimen kecil terkait GERAKAN 2045 ini, kemudian ditangkap dan diapresiasi oleh Sutiaji selaku Wali kota Malang. Yang kemudian merancang bersama-sama sebuah buku berjudul ‘SPEKTRUM KOTA MALANG 2018 – 2023’. Yang akan diluncurkan bersamaan dengan momentum HUT Kota Malang ke 109 tahun, pada tanggal 1 April 2023 ini. Diproyeksikan buku ini akan menjadi suvenir Kota Malang dan MCC Kota Malang. Juga diproyeksikan untuk menjadi Buku Bahan Pelajaran bagi Siswa SMP/ Sederajat & SMA/ Sederajat di Kota Malang. Buku ini juga menjadi penanda sebagai Titik Awal GERAKAN 2045, dari Kota Malang untuk Membangun Indonesia dan Dunia.
Memang, benang merah dari GERAKAN 2045 ini adalah Metode Gerakan Jurnalisme. Namun demikian, harus dipastikan bahwa GERAKAN 2045 menjadi Gerakan Massa di Kota Malang. Artinya, seluruh masyarakat Kota Malang harus dilibatkan. Baik yang ber-KTP Kota Malang maupun tidak, harus diajak dan dilibatkan. Serta harus membuka ruang-ruang kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak, yang seluas-luasnya dan selebar-lebarnya. GERAKAN 2045 harus menjadi Gerakan Massa!.
Turut hadir dan terlibat secara aktif dalam pertemuan hari ini mulai pukul 13.00 – 15.00 WIB, di Balaikota Malang, selain para Jurnalis dan Penulis di Kota Malang yang memprakarsai GERAKAN 2045, juga hadir Kepala Humas Pemkot Malang, Kepala Diskominfo Kota Malang, Kepala Disporapar Kota Malang, Asisten I Walikota Malang serta Perwakilan dari Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang. Kita semuanya yang hadir, telah bersepakat mufakat bahwa yang menjadi Pembina Utama GERAKAN 2045 adalah Sutiaji (Wali kota Malang).
Bagaimanakah Wajah Indonesia pada umurnya 100 tahun (2045) nanti? Bagaimana jalan yang harus ditempuh dan pergerakan yang harus kita lakukan, agar Kota Malang mampu menjadi mercusuar pembangunan Indonesia pada tahun 2045 nanti? Bagaimana Strategi dan Metode Pergerakan Jurnalisme mampu menjadi Suluh/ Obor Penerang bagi Jalan Pembangunan Indonesia hingga tahun 2045 nanti? Bagaimanakan Masa Depan Bangsa Indonesia pada usianya Satu Abad nanti? Mari, mulai kita jawab dengan GERAKAN 2045. (*)