email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Kamis, 25 Desember 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

OPINI: Manajemen Utang dan Keuangan Negara, Antara Risiko dan Instrumen Pembangunan

by Redaksi Javasatu
24 Desember 2025

OPINI

Manajemen Utang dan Keuangan Negara, Antara Risiko dan Instrumen Pembangunan

Oleh: Karisma Juliyanti – Prodi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Dalam praktik kebijakan fiskal modern, utang negara merupakan instrumen yang hampir tidak terpisahkan dari proses pembangunan nasional. Pemerintah memanfaatkan utang sebagai sumber pembiayaan untuk menutup defisit anggaran, mempercepat pembangunan infrastruktur, serta meningkatkan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, utang negara tidak dapat dipandang semata-mata sebagai beban, melainkan sebagai alat kebijakan yang memiliki potensi manfaat sekaligus risiko.

Di Indonesia, isu utang negara kerap memunculkan perdebatan di ruang publik. Di satu sisi, pemerintah memandang utang sebagai strategi fiskal yang sah dan produktif selama dikelola secara hati-hati. Di sisi lain, sebagian masyarakat menilai utang sebagai ancaman terhadap stabilitas ekonomi dan beban bagi generasi mendatang. Perbedaan pandangan ini menunjukkan bahwa persoalan utang negara tidak hanya bersifat teknokratis, tetapi juga berkaitan erat dengan kepercayaan publik terhadap kebijakan pemerintah.

Reinhart dan Rogoff (2010) menyebutkan bahwa rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) memiliki implikasi terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Sementara itu, Stiglitz (2021) menekankan bahwa utang justru dapat memberikan dampak positif apabila dialokasikan ke sektor-sektor produktif seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur publik. Dengan demikian, tantangan utama pemerintah bukan terletak pada ada atau tidaknya utang, melainkan pada bagaimana utang tersebut dikelola secara efektif, transparan, dan bertanggung jawab.

Definisi dan Klasifikasi Utang Negara

Utang negara merupakan kewajiban finansial pemerintah yang timbul akibat pinjaman untuk membiayai pengeluaran negara. Berdasarkan sumbernya, utang negara terbagi menjadi utang dalam negeri dan utang luar negeri. Utang dalam negeri umumnya berbentuk Surat Berharga Negara (SBN), sedangkan utang luar negeri berasal dari pinjaman bilateral, multilateral, maupun komersial.

Utang dalam negeri memiliki keunggulan karena risikonya relatif lebih terkendali dan tidak secara langsung terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar. Sebaliknya, utang luar negeri memerlukan pengelolaan yang lebih cermat karena rentan terhadap dinamika ekonomi global dan depresiasi mata uang. Oleh sebab itu, keseimbangan komposisi utang menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas fiskal nasional.

Strategi Manajemen Utang Negara

Manajemen utang negara mencakup proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan portofolio utang agar tetap berada dalam kondisi berkelanjutan. International Monetary Fund (IMF, 2025) menegaskan bahwa pengelolaan utang harus berlandaskan prinsip kehati-hatian, akuntabilitas, dan transparansi fiskal.

BacaJuga :

OPINI: Sound Horeg, Ekspresi Budaya atau Masalah Sosial?

OPINI: Digitalisasi Politik dan Krisis Literasi, Tantangan Ideologi di Ruang Publik Indonesia

Di Indonesia, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) menerapkan strategi active debt management melalui diversifikasi instrumen pembiayaan, peningkatan transparansi laporan utang, serta pengalokasian utang ke sektor-sektor produktif. Strategi ini bertujuan menekan risiko fiskal sekaligus menjaga kepercayaan pasar dan masyarakat.

Tabel by Karisma Juliyanti

Tren rasio utang pemerintah Indonesia terhadap PDB selama periode 2019–2024 menunjukkan peningkatan signifikan pada 2020–2021 akibat pembiayaan penanganan pandemi COVID-19. Namun, seiring pemulihan ekonomi, rasio utang kembali menunjukkan tren penurunan. Kondisi ini menandakan bahwa pemerintah masih mampu menjaga keberlanjutan fiskal dengan mempertahankan rasio utang di bawah batas aman internasional sebesar 60 persen PDB.

Dampak Utang terhadap Perekonomian Nasional

Utang negara memiliki dampak ganda terhadap perekonomian. Ketika dikelola secara optimal, utang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui efek pengganda (multiplier effect), seperti peningkatan lapangan kerja dan investasi. Auerbach dan Gale (2022) menunjukkan bahwa pembiayaan infrastruktur melalui utang mampu memperkuat daya saing nasional.

Namun demikian, utang juga mengandung risiko berupa beban bunga dan potensi ketergantungan fiskal. Jika tidak dikelola dengan baik, utang dapat mengurangi ruang fiskal pemerintah di masa depan. Oleh karena itu, pemerintah perlu memastikan bahwa utang tidak digunakan untuk pembiayaan konsumtif, melainkan diarahkan pada sektor-sektor yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Isu Terkini dan Tantangan Pengelolaan Utang

Perkembangan teknologi digital turut memengaruhi pengelolaan keuangan negara. OECD (2025) menyebutkan bahwa digitalisasi fiskal berpotensi meningkatkan akuntabilitas dan keterbukaan dalam pengelolaan utang. Selain itu, tren pembiayaan berkelanjutan seperti green debt mulai berkembang sebagai upaya mendukung pembangunan yang ramah lingkungan.

Meski demikian, tantangan tetap ada, khususnya dalam menjaga transparansi dan membangun kepercayaan publik terhadap kebijakan utang negara. Oleh sebab itu, pengelolaan utang tidak hanya membutuhkan pendekatan teknis dan administratif, tetapi juga pendekatan komunikatif agar masyarakat memahami tujuan dan manfaat kebijakan tersebut.

Manajemen utang negara merupakan elemen strategis dalam menjaga keberlanjutan pembangunan nasional. Utang bukanlah ancaman selama dikelola secara cermat, transparan, dan produktif. Dengan strategi pengelolaan yang tepat, utang dapat menjadi instrumen kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Bagi mahasiswa administrasi publik, pemahaman yang komprehensif mengenai utang negara menjadi penting agar mampu melihat kebijakan fiskal secara objektif dan kritis. Dengan demikian, diskursus mengenai utang tidak hanya berhenti pada angka, tetapi juga pada kualitas pengelolaannya demi kepentingan publik jangka panjang. (*)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: OpiniUntag Banyuwangi
ADVERTISEMENT

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Polres Malang Amankan Misa Malam Natal di 347 Gereja

Panglima TNI Resmikan Gedung Jenderal Soedirman Paspampres di Jakarta

Spanduk “Jaga Wali Kota Bekasi” Dilawan Spanduk “Kapan KPK Hattrick di Kota Bekasi?”

Gresik Universal Science Hadir, Wisata Edukasi Digital Interaktif untuk Anak dan Keluarga

PC Pergunu Kabupaten Malang Dilantik, Dorong Profesionalisme Guru NU

12 Koperasi Merah Putih di Surabaya Terapkan Sistem Konsinyasi untuk Distribusi Pangan

BKPSDM Gresik Luncurkan Portal Kedaton, Dorong Transformasi Digital ASN

Harga Cabai di Pasar Gresik Turun Drastis Jelang Natal 2025

Pemkot Malang Rayakan Tahun Baru 2026 Sederhana, Tanpa Kembang Api

OPINI: Manajemen Utang dan Keuangan Negara, Antara Risiko dan Instrumen Pembangunan

Prev Next

POPULER HARI INI

Rute, Tarif dan Jam Operasional Trans Jatim Malang Raya

Spanduk “Jaga Wali Kota Bekasi” Dilawan Spanduk “Kapan KPK Hattrick di Kota Bekasi?”

Panglima TNI Rotasi 187 Perwira Tinggi, Perkuat Kepemimpinan Strategis Tiga Matra

Penusukan di Gondanglegi Malang Buka Dua Kasus: Pembunuhan dan Narkoba

Nala Fest 2025 Digelar di Batu, Kolaborasi Ladon Entertainment dan Lanal Malang

BERITA LAINNYA

Panglima TNI Resmikan Gedung Jenderal Soedirman Paspampres di Jakarta

Spanduk “Jaga Wali Kota Bekasi” Dilawan Spanduk “Kapan KPK Hattrick di Kota Bekasi?”

12 Koperasi Merah Putih di Surabaya Terapkan Sistem Konsinyasi untuk Distribusi Pangan

OPINI: Manajemen Utang dan Keuangan Negara, Antara Risiko dan Instrumen Pembangunan

Brand Chocochips Tumbuh Bersama Shopee, Perluas Pasar hingga Asia Tenggara

Dandim Blora Tekankan Kesiapan Lahan Demi Percepatan Pembangunan KDKMP

TNI Blora Siaga 24 Jam Amankan Nataru dan Antisipasi Bencana Alam

OPINI: Sound Horeg, Ekspresi Budaya atau Masalah Sosial?

Lanud Sultan Hasanuddin Tutup 2025 dengan Minggu Militer

Kreator TikTok Bongkar Misteri Visual Gelap “Niscaya Nirkala” Cita Rahayu

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Rute, Tarif dan Jam Operasional Trans Jatim Malang Raya

Lomba Tari di Kepanjen Kidul Blitar Ricuh, Diduga Tak Berizin, Panitia Diadukan ke Polisi

Tudingan ke Kepala BNN Komjen Suyudi Dinilai Fitnah dan Tak Berdasar

Nala Fest 2025 Digelar di Batu, Kolaborasi Ladon Entertainment dan Lanal Malang

Spanduk “Jaga Wali Kota Bekasi” Dilawan Spanduk “Kapan KPK Hattrick di Kota Bekasi?”

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

%d