email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Kamis, 30 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

OPINI: Peran Pengeluaran Negara dalam Optimalisasi Alokasi Sumber Daya pada Sektor Publik

by Redaksi Javasatu
30 Oktober 2025
Hilga Cahaya Anastiya Pranata. (Foto: Ist)

OPINI

Peran Pengeluaran Negara dalam Optimalisasi Alokasi Sumber Daya pada Sektor Publik

Oleh: Hilga Cahaya Anastiya Pranata – Mahasiswa FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Pengeluaran negara bukan sekadar soal bagaimana pemerintah membelanjakan uang rakyat. Lebih dari itu, ia adalah instrumen strategis untuk menentukan arah pembangunan dan kesejahteraan bangsa. Setiap rupiah yang keluar dari kas negara seharusnya menjadi investasi sosial yang menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat, yakni bukan hanya angka di atas kertas anggaran.

Namun, realitas di lapangan sering kali jauh dari harapan. Banyak program pemerintah yang boros, tidak tepat sasaran, bahkan berhenti di level administrasi tanpa memberi dampak langsung bagi rakyat kecil. Padahal, pengeluaran negara seharusnya menjadi alat efektif untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya publik di sektor vital seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, yakni fondasi utama kemajuan bangsa.

Sayangnya, alokasi anggaran masih timpang. Wilayah perkotaan kerap menjadi prioritas pembangunan, sementara daerah pedesaan tertinggal dalam akses pendidikan, layanan kesehatan, hingga infrastruktur dasar. Kondisi ini memperlihatkan bahwa kebijakan belanja negara belum sepenuhnya berpihak pada pemerataan.

ADVERTISEMENT

Lebih memprihatinkan lagi, efisiensi dan transparansi penggunaan anggaran masih menjadi persoalan klasik. Tidak sedikit proyek pemerintah yang berorientasi seremonial atau pencitraan politik, bukan pembangunan berkelanjutan. Dalam kondisi fiskal terbatas, setiap kebijakan pengeluaran seharusnya benar-benar diperhitungkan dampaknya terhadap ekonomi dan kesejahteraan publik.

(Sumber gambar: Hilga Cahaya Anastiya Pranata)

Pengeluaran Negara Sebagai Instrumen Pemerataan dan Stabilisasi Ekonomi

Pengeluaran negara bukan sekadar aktivitas membelanjakan anggaran, melainkan alat strategis untuk menggerakkan pembangunan ekonomi dan sosial. Melalui kebijakan belanja publik, pemerintah bisa memastikan bahwa sumber daya yang terbatas dialokasikan secara efisien, adil, dan tepat sasaran.

Secara umum, pengeluaran negara memiliki dua fungsi utama: penyediaan barang dan jasa publik serta stabilisasi ekonomi makro. Fungsi pertama mencerminkan tanggung jawab negara dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, transportasi, dan keamanan. Fungsi kedua berperan menjaga keseimbangan ekonomi nasional, misalnya melalui peningkatan belanja pada masa krisis untuk mendorong daya beli masyarakat.

BacaJuga :

OPINI: Pengawasan dan Akuntabilitas Keuangan Publik

OPINI: Optimalisasi Pendapatan Negara melalui Inovasi Kebijakan Perpajakan Digital

Ketika prinsip transparansi, efisiensi, dan keadilan diterapkan, pengeluaran negara tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan pemerataan manfaat pembangunan.

Fokus pada Multiplier Effect dan Keadilan Distributif

Pengeluaran negara idealnya diarahkan pada program yang memberikan multiplier effect bagi perekonomian. Belanja infrastruktur, misalnya, bukan hanya membuka lapangan kerja, tapi juga memperlancar arus logistik, meningkatkan produktivitas nasional, dan memperkuat daya saing ekonomi.

Kebijakan fiskal semacam ini harus berorientasi pada manfaat jangka panjang, bukan sekadar mengejar target serapan anggaran tahunan. Di sisi lain, keseimbangan tetap diperlukan agar belanja pemerintah tidak menimbulkan defisit berlebihan atau ketergantungan fiskal.

Kunci dari semua itu adalah transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas. Selama birokrasi masih diwarnai pemborosan dan korupsi, pengeluaran negara sulit mencapai tujuannya. Pemerintah perlu mengubah paradigma dari sekadar menyerap anggaran menjadi menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat.

Uang Rakyat Harus Kembali ke Rakyat

Pengeluaran negara sejatinya adalah cermin moral pemerintahan. Ia menunjukkan sejauh mana negara berpihak pada rakyatnya. Setiap rupiah yang keluar dari kas negara harus diarahkan untuk membangun manusia, memperkuat ekonomi, dan menegakkan keadilan sosial.

Masalah utama bukan pada jumlah anggaran, melainkan pada niat dan tata kelola. Selama kebijakan fiskal masih dipengaruhi kepentingan politik dan birokrasi, sulit bagi pengeluaran negara untuk menjadi motor pemerataan. Pemerintah perlu menempatkan kesejahteraan publik sebagai prioritas utama, bukan pencapaian administratif semata.

Negara harus berani bertransformasi, dari pola belanja rutin menjadi investasi sosial jangka panjang. Partisipasi publik dalam mengawasi anggaran juga mutlak diperlukan agar uang negara benar-benar kembali kepada rakyat dalam bentuk kesejahteraan, pemerataan, dan kehidupan yang lebih layak bagi semua.

Pengeluaran negara mencerminkan wajah moral pemerintahan. Jika dikelola dengan jujur dan berpihak pada rakyat, ia menjadi kekuatan besar yang mendorong kemajuan bangsa. Tetapi jika dijalankan secara serampangan dan sarat kepentingan, ia justru menjadi beban yang memperdalam ketimpangan. (*)

*Artikel ini untuk tugas perkuliahan

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: OpiniUntag Banyuwangi

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Cleyà Beauty Tumbuh Pesat, Claudia Novira Andalkan Strategi Digital Shopee

Indonesia Uji Coba Kapal Selam Otonom, Menhan Sjafrie: Setara Amerika dan Rusia

ADVERTISEMENT

Diduga Serobot Rumah Sendiri, Perempuan di Malang Dilaporkan ke Polisi

OPINI: Peran Pengeluaran Negara dalam Optimalisasi Alokasi Sumber Daya pada Sektor Publik

Warga Binaan Lapas Perempuan Malang Didorong Jadi Pejuang Digital Marketing

Prev Next

POPULER HARI INI

BRI Dorong Pemberdayaan Ekonomi Desa Lewat Program Desa BRILiaN di Pacitan

Semangat Sumpah Pemuda, Hotel Santika Gresik Bersih-bersih Taman Bunder

OPINI: Maraknya Verbal Suku Kata “Cuk” di Kalangan Pelajar

NU Clear Tawarkan Solusi Aman Jaga Kebersihan Makanan Program MBG

Mahasiswa Blitar Jadi Korban Salah Tangkap, Polisi Diminta Usut Aksi Main Hakim Sendiri

BERITA LAINNYA

Cleyà Beauty Tumbuh Pesat, Claudia Novira Andalkan Strategi Digital Shopee

Indonesia Uji Coba Kapal Selam Otonom, Menhan Sjafrie: Setara Amerika dan Rusia

OPINI: Peran Pengeluaran Negara dalam Optimalisasi Alokasi Sumber Daya pada Sektor Publik

LAKSI Acungi Jempol Kinerja Dirnarkoba Bareskrim Polri, Ungkap 38.943 Kasus Narkoba

NU Clear Tawarkan Solusi Aman Jaga Kebersihan Makanan Program MBG

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Pesona Rasa dan Budaya Nusantara Gresik 2025, Dorong UMKM Lokal Naik Kelas

Desa Talunombo Wonosobo Jadi Destinasi Eduwisata Unggulan, Diminati Sekolah dari Jakarta

Akademisi Soroti Gantangan Malang Satu Titik Mangkrak: “Potensi Besar, Tata Kelola Lemah”

OPINI: Maraknya Verbal Suku Kata “Cuk” di Kalangan Pelajar

BRI Dorong Pemberdayaan Ekonomi Desa Lewat Program Desa BRILiaN di Pacitan

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

%d