JAVASATU.COM-LAMONGAN- Wakil Menteri Agama RI (Wamenag) H. Saiful Rahmat Dasuki mewakili Menteri Agama H. Yaqut Cholil Qoumas secara resmi menutup Musabaqah Qiraatil Nasional (MQKN) 2023 di Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat Lamongan, Jawa Timur, Senin (17/7/2023).
“Dengan mengucap Alhamdulillahi Rabbil Alamin, maka Musabaqah Qiraatil Kutub tingkat nasional tahun 2023 di Pesantren Sunan Drajat, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, secara resmi saya tutup,” katanya.
Dalam sambutannya, Wamenag menyampaikan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang paling otoritatif dan melahirkan kader-kader ulama pejuang agama Islam.
“Lembaga keislaman yang paling otoritatif yang mampu mencetak ahli ilmu agama Islam adalah pondok pesantren,” ujarnya.
Hal ini dikarenakan santri telah menempuh pembelajaran agama Islam secara berurutan sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikannya. Pembelajaran ini didasarkan pada kitab yang repsentatif ulama yang merujuk pada Al-Quran dan Hadits. Selain itu, pesantren mengharuskan keterkaitan sanad keilmuan dengan Nabi Muhammad.
“Dalam mentransmisikan substansi turats tradisi akademiknya, pesantren memegang sanad yang jelas dan bersambung hingga Rasulullah saw,” imbuh Saiful Rahmat Dasuki.
Selain itu, Saiful menegaskan pembelajaran Kitab Kuning di pesantren menggunakan sistem dan metode yang berbeda-beda, mulai dari Bandongan, Sorogan, Refleksi, Bahtsul Masail dan lain lain. Hal ini semakin berkembang dan memantapkan dirinya, sehingga siswa mendapatkan cakrawala pengetahuan yang terus berkembang.
Menurutnya, hal itu harus diperluas melalui upaya kontekstualisasi untuk merespon berbagai dinamika perubahan situasi dan kondisi sosial yang berkembang.
“Kokohnya tradisi pembelajaran kitab kuning yang telah menjadi bangunan keilmuan pesantren ini hendaknya dapat direkontekstualisasikan dalam spektrum yang lebih luas, terutama dalam menjawab berbagai tantangan peradaban dan dinamika keumatan yang semakin kompleks,” katanya.
Penutupan MQKN 2023 ini dihadiri Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat KH Abdul Ghofur, Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas, Staf Ahli dan Staf Khusus, serta Tenaga Ahli Menteri Agama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof Muhammad Ali Ramdhani, Kepala Kantor Wilayah Kemenag se-Indonesia, Bupati Lamongan H Yuhronur. (Sir/Nuh)