Javasatu,Malang- Untuk mengenalkan dan membesarkan nama sebuah produk di masyarakat tak segampang seperti membalikkan tangan. Butuh kesabaran dan ketelatenan agar sebuah produk bisa diterima dan laku dibeli oleh konsumennya.
Ungkapan itu dikatakan kepada awak media oleh Manager Public Relation (PR) Pabrik Rokok (PR) Gudang Baru, Agus Harjadi, Rabu (2/6/2021).
Meskipun perjalanannya sebagai marketing bukanlah hal baru, namun menurut dia bukan berarti hal itu berjalan tanpa tantangan.
Diceritakan Agus, mengawali karirnya di PR Gudang Baru, ia jalani dengan penuh tantangan. lantaran dalam proses pemasarannya, harus ia jalani dengan segala keterbatasan.
“Saat itu tahun 2002, Gudang Baru belum ada marketing. Hanya ada distributor. Saya datang ke pimpinan, dan saya bilang harus ada marketing, dan saya minta saat itu. Akhirnya, diberikan empat orang marketing untuk beroperasi di Kepanjen saja” ujar Agus kepada awak media, Rabu (2/6/2021) siang.
Menurut Agus, kala itu tantangan yang dihadapi adalah mencari tempat produknya di masyarakat. Dirinya berprinsip, untuk memasarkan produk, selain mengoptimalkan peran sales, distribusi juga harus dilakukan secara merata.
“Saat itu (tahun 2002), toko pun juga tidak mau dititipi. Namun, saya jalani dengan telaten. Hingga akhirnya tahun 2006, pasarnya sudah berangsur meluas hingga segmen Jawa Timur. Prinsip saya, distribusi harus merata. Tujuannya, konsumen tidak kesulitan menemukan produk kita” jelas Agus.
Setelah memastikan pemasaran berjalan pada jalurnya, ia juga memastikan bahwa produk yang ia tawarkan memiliki kualitas yang bersaing dengan produk-produk pendahulunya. Juga termasuk, tataran produk yang kelasnya 1 tingkat ada di atasnya.
“Yang membuat kami yakin bahwa produk kami bisa diterima, adalah taste (rasa, red) yang kami bawa benar-benar tidak kalah dengan taste rokok kelas I. Kualitas produk itu mutlak. Bagaimana kami bisa yakinkan, kami beri sampling kepada konsumen” terang dia.
Alhasil, hingga saat ini produknya sudah semakin meluas dan mampu bersaing. Data yang ia himpun, di skala Jawa Timur, setidaknya ada sekitar 240 sales yang beroperasi di bawah binaannya.
“Itu belum menyeluruh Jawa Timur, artinya hanya di daerah tertentu yang sudah menjadi sasaran kami. Dan kami yakin, produk kami juga berangsur terus berkembang” pungkas dia. (Agb/Nuh)
Comments 2