JAVASATU.COM-GRESIK- Seorang Petani di Gresik, Jawa Timur berhasil mengembangkan mina padi atau praktik yang mengintegrasikan pertanian padi dan akuakultur menggunakan pupuk lokal non subsidi dari CV Sinar Jaya Sae (SJS),
Salah satu petani itu yakni Sudarmono, asal Desa Raci Kulon Kecamatan Sidayu. Dirinya mengatakan, sejak awal tahun mencoba peruntungan menanam padi dan menabur bibit udang vaname di areal sawah.
“Dan ini sudah panen, total ada 20 ribu ekor udang vaname. Untuk padinya mungkin seminggu lagi sudah panen. Hasilnya kelihatannya bagus, kalau biasanya dapat 2,5 ton, mungkin ini bisa lebih,” ujarnya, Minggu (24/7/2022).
Menurut Sudarmono, integrasi dan inovasi ini sangat menguntungkan, karena bisa mendapatkan penghasilan lebih. Dia menegaskan, jika biasanya hanya panen padi, namun kali ini juga ada udang serta ikan.
Alasan memakai pupuk non subsidi SJS, diungkapkan Sudarmono, awalnya dia kesulitan mendapatkan kesulitan pupuk subsidi pemerintah. Dia pun, memutuskan untuk membeli pupuk non subsidi buatan lokal.
“Jadi kita tak gunakan pupuk subsidi kimia karena kesulitan mencari, pupuk non subsidi buatan lokal yakni SJS, Alhamdulillah hasilnya memuaskan,” katanya.
Dalam pengaplikasian dengan luasan sawah empat ribu persegi, Sudarmono menghabiskan lima pupuk sekali musim tanam. Dia pun mengaku tak memberikan pakan tambahan untuk udang vaname.
“Melihat hasilnya ya memuaskan. Karena pakai pupuk ini udang dan ikan tak usah diberi makan karena sudah makan plankton,” ujarnya.
Sementara itu, pemilik CV SJS, Nur Sokip menyatakan, pupuk miliknya sudah siap edar. Perusahaannya telah menerapkan sistem manajemen SNI ISO 9001:2015 sehingga mutu produk pupuk fosfat alam untuk pertanian telah memenuhi syarat.
Bahkan, kata Sokip, produknya sudah melalui serangkaian uji laboratorium di Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia Farmasi dan Kemasan, Kementerian Perindustrian RI.
“Kita juga sudah uji coba di beberapa daerah hasilnya pun bagus, bahkan yang di Gresik ini memakai sistem mina padi dan berhasil. Tak hanya padi, juga pada tanaman lainnya jeruk nipis, jagung dan lain sebagainya,” tambahnya.
Dari hasil apik tersebut, pupuk produksi Dusun Petiyin Wadeng ini selalu ada untuk petani sehingga sesuai yang diharapkan selama ini. Untuk ketahanan pangan.
“Sejak SNI sudah turun kami terus membantu sulitnya pupuk. Menumbuhkan perekonomian Indonesia melalui usaha tani,” terang pemilik Pupuk SJS Sokip. (Bas/Arf)