Javasatu,Gresik- Ditengarai akibat diterjang badai virus yang mematikan ‘Covid-19’ sekitar satu tahun setengah, hampir seluruh sektor di Indonesia bahkan dunia lumpuh. Tak terkecuali sektor ekonomi ‘Pasar Tradisional’ yang ada di Kabupaten Gresik juga sangat terdampak.
![](https://javasatu.com/wp-content/uploads/2021/05/wp-1622102009720-1024x461.jpg)
Pasar tradisional yang begitu terdampak berdasarkan sekilas pantauan media ini melalui sejumlah pedagang adalah Pasar Kota Gresik. Ditempat itu yang biasanya dijadikan tempat berkerumunnya massa, kini hanya tinggal sejumlah pedagang dengan setia menunggu barang dagangan, pastinya tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah.
Anik, salah satu pedagang jajanan pasar yang ada di pasar Kota Gresik mengeluh atas badai pandemi yang tak kunjung usai. Tak bisa dipungkiri jika omzet yang ia raih selama pandemi menurun drastis jika dibandingkan sebelum pandemi.
“Selama pandemi sangat menurun dratis mas. Iya sebagai orang beriman tetap bersyukur aja mas” ungkap Anik sambil tertawa kecil, Kamis (27/5/2021).
Ia berharap semoga badai Covid-19 segera usai, agar pedagang bisa meraih keuntungan dari jualannya seperti sebelum pandemi.
“Semoga cepat berakhir dan diakhiri” harap Anik sembari meminta.
Senada, Tapiah yang juga pedagang di pasar Kota Gresik mengeluh terkait sepinya pengunjung pasar, yang berdampak kepada jualannya. Menurut Tapiah, jika kondisi seperti ini dibiarkan, cepat atau lambat dagangannya bisa segera tutup alias bangkut.
“Sangat sepi mas, karena Corona akhirnya ekonomi merosot dan omset menurun dratis. Jika seperti ini saya ‘kukut’ (tutup alias bangkrut)” ungkap Tapiah.
Sementara, berdasarkan pantauan penjaga pasar Kota Gresik yang enggan disebutkan namanya, memang kondisi pasar Kota Gresik setiap hari sepi pengunjung.
“Sepi mas, baik pagi, siang dan malam sepi pengunjung. Sudah setahun lebih mas. Banyak pedagang mengeluh ‘sambat’ mau gimana lagi karena pandemi juga melanda seluruh dunia” ungkap penjaga pasar. (Bas/Saf)