JAVASATU.COM-PASURUAN- Lomba Cipta Desain Motif Batik Khas Kabupaten Pasuruan sukses digelar dengan menampilkan karya-karya unik dan berkualitas tinggi. Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Nurkholis, mengapresiasi kreativitas para pembatik yang mampu menghasilkan desain batik berkelas dengan filosofi mendalam.
“Dalam penjurian, kami melihat begitu banyak desain luar biasa. Kabupaten Pasuruan memiliki banyak pembatik berbakat. Semua karya sangat bagus, sehingga dewan juri harus berdiskusi panjang untuk menentukan pemenang,” ujar Nurkholis saat membuka acara Gebyar Batik dan Lomba Cipta Desain Motif Batik di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Senin (3/2/2025) malam, dilansir dari pasuruankab.go.id.
Ia berharap desain-desain batik yang telah diperlombakan dapat menjadi identitas khas Kabupaten Pasuruan serta berpotensi dijadikan seragam resmi Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
“Ke depannya, kita bisa menetapkan satu desain sebagai batik khas Kabupaten Pasuruan dan bahkan menggunakannya sebagai seragam resmi pemerintah daerah,” tambahnya.
Selain itu, Nurkholis juga menekankan pentingnya dampak ekonomi dari ajang ini bagi para pengrajin batik. Ia berharap lomba ini mampu meningkatkan kesejahteraan perajin batik lokal serta memperkenalkan motif khas Pasuruan ke kancah yang lebih luas.
Dalam kompetisi ini, Alif Sukma Muclisin meraih Juara 1 dengan tema batik “Jejak Harmoni”. Juara 2 diraih oleh Sri Kholifah dengan tema “Sekar Jagad Mandaka”, dan Juara 3 diberikan kepada Yayak Rahman Hidayat Patuwuhan.
Untuk kategori juara harapan, Juara Harapan 1 diraih oleh Jumiati dengan tema “Sekar Jagad Bama”, Juara Harapan 2 oleh Mukhammad Khikmal Akbar dengan tema “Klempol (Klepon Gempol)”, dan Juara Harapan 3 oleh Muhammad Baidowi dengan tema “Kabut Penanjakan dan Eksotika Candi Jawi”. Sementara itu, Juara Favorit diberikan kepada Kharisma Adi Bashory dengan tema “Parade Amantara”.
Beberapa finalis terbaik juga mendapat penghargaan, yaitu Niken Ambarwati dengan tema “Girah Arum”, Annola Detasya Puspita Sari dengan tema “Aruna Stupa”, dan Diah Fatma dengan tema “Wangunan Djaho”.
Penilaian dalam lomba ini didasarkan pada lima kriteria utama: Keaslian dan Kreativitas, Keserasian Warna dan Komposisi, Teknik Pengerjaan, Makna dan Filosofi, serta Estetika dan Daya Tarik. Skoring dilakukan secara objektif dan transparan oleh dewan juri.
Acara ini semakin meriah dengan fashion show dari para finalis serta Puteri Indonesia Jawa Timur 2025. Wakil Bupati Pasuruan terpilih, Shobih Asrori, turut hadir bersama ratusan pembatik dan tamu undangan. Para model dan perwakilan Dharma Wanita berlenggak-lenggok di atas catwalk yang membentang di sepanjang Pendopo, memperlihatkan keindahan karya batik khas Kabupaten Pasuruan yang memukau. (Saf)