email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Selasa, 14 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Berkreasi dari Alam, ‘Pasukan Dongkel Liar’ Wujudkan Bonsai Bernilai Seni Tinggi

by Syaiful Arif
29 September 2022

JAVASATU.COM-MALANG- Berkreasi dari alam, Pasukan Dongkel Liar (PDL) berkreasi membuat tanaman Bonsai bernilai seni tinggi. Dari bibit menjadi bahan Bonsai dan disentuh oleh tangan kreatif secara otodidak. Lahirlah tanaman Bonsai bernilai seni tinggi.

Masyarakat yang tergabung di paguyuban PDL ada sejak tahun 2020 silam. Mereka rata-rata memiliki profesi sebagai pegawai swasta. Sesama hobi dalam hal seni Bonsai, mereka sepakat berkreasi bersama melalui tanaman Bonsai. Mereka biasa berkumpul untuk berdiskusi tentang Bonsai di Sekretariat, tepatnya di Perumahan Bumi Mondoroko Raya blok AM, No 69, Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur.

Ketua Paguyuban Pasukan Dongkel Liar (PDL), Rofi’i. (Foto: Javasatu.com)

Ketua Paguyuban Pasukan Dongkel Liar (PDL), Rofi’i mengatakan, berdirinya PDL berawal dari sesama hobi tentang Bonsai. Seringnya nongkrong sambil diskusi tentang bonsai, menjadi pemicu semangat para anggota untuk berkarya di dunia Bonsai.

“Kini anggota PDL ada 20 orang tersebar di Malang Raya. Kita awal berdirinya tahun 2020. Iya kita rata-rata para pekerja atau karyawan swasta. Sering kumpul bahas tentang Bonsai. Kita belajar secara otodidak” jelas Rofi’i ditemui media ini, Selasa (27/9/2022) malam saat mengadakan lomba perdana Bonsai di Perumahan Banjararum View, Watugede Singosari, Kabupaten Malang.

ADVERTISEMENT

Dalam hal jenis tanaman yang dijadikan Bonsai, dirincikan Rofi’i, ada banyak macam tanaman seperti, serut, sisir, loa, rukem, gulgum, sancang, dewandaru, kimeng, sarkumik, amplas hitam, asem jawa, cendrawasih, kurmin, murbei, santigi, serbin, cawista, hokiantea, benjamin, cemara buaya, sianci, ulmus micro.

“Teknisnya, dari bibit dibersihkan, dicari karakter, kemudian ditanam dalam wadah yang ditentukan hingga tumbuh. Setelah itu dilakukan pemilahan kemudian dibentuk sesuai dengan keinginan. Dari bibit sampai menjadi tanaman Bonsai prosesnya 5 sampai 10 tahun” urai dia.

Meski paguyubannya dikategorikan baru, kata Rofi’i dalam hal pasar lumayan cukup lancar.

BacaJuga :

TMMD Lebakharjo Malang Ajari Peternak Bikin Pakan Murah Bergizi

Edarkan 74 Poket Sabu, Tiga Pemuda di Malang Diringkus Polisi

“Kalau dari pasar atau peminat pembeli, lumayan cukup lancar dan lumayan cukup tertarik dari masyarakat. Ada yang pesan. Intinya ini kan hobi, jika ditanya berapa harga per tanaman Bonsai jika dijual. Itu relatif. alau yang paling diminati adalah Bonsai Serut” terangnya.

Terkahir dia berharap, bagi para anggotanya untuk terus belajar dalam hal menggeluti seni Bonsai yang tergabung di paguyuban PDL.

“Kita harus terus belajar dan sering mengikuti pameran-pameran baik di Malang Raya maupun luar kota bahkan luar negeri” ujar Rofi’i.

“Jika anda ingin berbagi pengalaman, berdiskusi tentang Bonsai, bahkan bergabung dengan paguyuban PDL, silahkan hubungi ke nomor telepon: 0857 9370 8298” tandasnya.

Pengrajin Bonsai/Juri, Nanto. (Foto: Javasatu.com)

Terkait lomba bonsai, nampak tanaman Bonsai berjajar di tempat yang sudah disediakan. Juri dengan teliti menilai Bonsai satu per satu.

Menurut Juri yang sekaligus pengrajin Bonsai sejak lama, Nanto. Karya tanaman Bonsai yang dihasilkan oleh pengrajin paguyuban PDL sudah kelas menengah. Baik pengetahuan serta cara mengkreasikan seni dalam dunia Bonsai.

“Sambil sering berkreasi, bereksplor dan yang paling penting sering mengikuti pameran. Itu yang bisa menambah pengalaman serta menaikkan kelas seni per-bonsai-an secara individu maupun kelompok” kata Nanto ditemui media ini usai melakukan penjurian.

Uniknya tanaman Bonsai, kata Nanto, antara tanaman sau dengan lainnya tidak ada yang sama. Karena seniman bonsai memiliki ciri khas dan gaya masing-masing.

“Kalau dari teknik dasar di seni bonsai itu ada yang istilah namanya, kaki, tangan, kepala dan muka. Itu secara istilah. Tetapi untuk keindahan dan keserasian itu tergantung dari pengrajin atau seniman masing-masing. Taste seninya jadi penentu karya yang dihasilkan” terang pengrajin Bonsai yang bergelut sejak tahun 2004 ini.

“Kalau di tahun 2022 ini, karakter tanaman Bonsai yang ditonjolkan adalah kaki atau pengakaran. Jadi tidak ada tanaman Bonsai yang sempurna. Itu semua relatif tergantung penikmat. Karena seni adalah relatif. Contohya, kalau bonsai itu banyak yang suka, brati itu bagus” imbuhnya.

Terakhir, Nanto berpesan kepada paguyuban PDL terus bersemangat kreasi melalui seni Bonsai.

“Sering ikut pameran dan sering mencari referensi untuk menambah pengalaman dalam menggeluti seni Bonsai” pesan Nanto.

Anggota paguyuban Pasukan Dongkel Liar Malang Raya. (Foto: Istimewa)

Sementara itu, salah satu panitia pelaksana pameran dan lomba Bonsai karya PDL, Suparman mengaku lega dan puas bisa menyelenggarakan pameran dan lomba Bonsai secara internal paguyuban.

“Persiapannya cuma seminggu untuk membuat pameran ini. Semoga ke depan pameran dan lombanya bisa meriah. Rencana tahun depan kita akan berkolaborasi dengan pecinta atau pengrajin Bonsai lain untuk membuat pameran bersama, baik kota/kabupaten di Indonesia. PDL juga memiliki rencana akan membuat perlombaan seni tanaman Bonsai kolaborasi dengan paguyuban atau komunitas lain” ujar Suparman. (Saf)

Tags: BonsaiDesa WatugedeKecamatan SingosariPasukan Dongkel LiarPerumahan Banjararum ViewPerumahan Bumi Mondoroko

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERBARU

Polisi Ungkap Kasus Mayat di Demak Hanya dalam Semalam, Tiga Pelaku Ditangkap

JMSI Sumenep Teguhkan Solidaritas dan Kemandirian Media di Era Digital

ADVERTISEMENT

Kabid Propam Polda Jateng dan Kapolres Boyolali Gelar Pasar Murah dan Santunan

TMMD Lebakharjo Malang Ajari Peternak Bikin Pakan Murah Bergizi

Wonosobo Siaga Hadapi Musim Hujan, Bersatu Cegah Potensi Bencana

Prev Next

POPULER HARI INI

Penganiayaan Siswa SMPN 28 Kota Malang, Disdikbud Diminta Bertindak

Kasus Perkelahian di SMPN 28 Kota Malang, Ketua Fraksi PKS Minta Pemkot Evaluasi Sistem Pengawasan Sekolah

Pledoi Dramatis di PN Malang, Kuasa Hukum Minta YLA dan FDY Dibebaskan: “Ini Kasus Perdata, Bukan Pidana”

Dua Siswa SMPN 28 Kota Malang Sempat Berkelahi, Kini Sudah Berdamai

PC GP Ansor Gresik Gelar Musykercab, Rumuskan Program Strategis 2024-2028

BERITA LAINNYA

Polisi Ungkap Kasus Mayat di Demak Hanya dalam Semalam, Tiga Pelaku Ditangkap

JMSI Sumenep Teguhkan Solidaritas dan Kemandirian Media di Era Digital

Kabid Propam Polda Jateng dan Kapolres Boyolali Gelar Pasar Murah dan Santunan

Wonosobo Siaga Hadapi Musim Hujan, Bersatu Cegah Potensi Bencana

Jarot Warjito Terpilih Jadi Ketum Deprindo 2025–2028, Siap Satukan Kekuatan Pengembang Nasional

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Penganiayaan Siswa SMPN 28 Kota Malang, Disdikbud Diminta Bertindak

Dua Siswa SMPN 28 Kota Malang Sempat Berkelahi, Kini Sudah Berdamai

Kasus Perkelahian di SMPN 28 Kota Malang, Ketua Fraksi PKS Minta Pemkot Evaluasi Sistem Pengawasan Sekolah

Visi Jarot Warjito Maju Ketum Deprindo 2025–2028: Ciptakan ‘Local Heroes’ Siap Bersaing Global

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved