JAVASATU.COM-MALANG- Hingga hari ini ungkapan bela sungkawa dan kepedulian kepada korban tragedi Kanjuruhan terus bergulir. Salah satunya dari Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Malang dan Federasi Otomatif Malang (FOM).

Bagi mereka, kepedulian itu merupakan panggilan hati untuk mengungkapkan keprihatinan terhadap musibah yang terjadi pada Sabtu 1 Oktober 2022 menelan korban jiwa hingga 132 orang meninggal dunia.
Kegiatan diikuti 75 orang anggota HDCI Malang dan 25 orang anggota FOM. Diawali dengan memberikan bantuan berupa uang kepada keluarga korban meninggal dunia, Ahmad Dhani Safarudin (15) di Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Kemudian berlanjut ke Stadion Kanjuruhan Kepanjen untuk melakukan doa bersama, mendoakan para korban suporter Aremania, baik yang meninggal dunia maupun korban luka.
“Kegiatan sosial Anggota HDCI Malang dan FOM ini, tujuan salah satunya yakni sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan terhadap saudara-saudara kita, suporter Aremania yang telah meninggal dunia saat insiden Stadion Kanjuruhan,” ungkap Edy Wahyono, Pengurus HDCI Pusat Bidang Sosial, Minggu (16/10/2022) usai menggelar doa bersama di Pintu 13 dan Patung Singa Tegar.
Dijelaskan Edy, kedatangan klub motor ke keluarga korban, hal ini bentuk kepedulian terhadap korban dan berharap, tragedi ini untuk yang terakhir kalinya.
“Semoga kejadian tersebut merupakan kejadian yang terkahir dalam gelaran Liga Sepak Bola Indonesia. Dan harapan kami, semoga kejadian tersebut tidak akan pernah terjadi lagi di Malang dan di tanah air,” tegas Edy.
Bantuan untuk para korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan, lanjut Edy, bisa diagendakan lagi di lain hari.
“Karena dari 132 orang suporter Aremania yang menjadi korban tewas rata-rata warga Malang Raya. Sehingga hal itu, menjadi perhatian HDCI Malang dan FOM untuk bisa kembali memberikan bantuan kepada keluarga korban” ujar Edy.
Terakhir Edy berharap, tragedi Kanjuruhan ini menjadi bahan introspeksi bersama, termasuk TNI/Polri agar dalam setiap melakukan pengamanan sepak bola tidak terulang kembali.
“Doa bersama yang kita lakukan sebagai introspeksi diri agar berbagai kegiatan khususnya keolahragaan, dan kegiatan ini merupakan ungkapan bela sungkawa dan duka yang mendalam terhadap tragedi yang memakan banyak korban jiwa,” pungkas Edy, yang juga sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang. (Agb/Arf)